in ,

Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Capai 5 Persen

Kebijakan moneter itu meliputi stabilisasi nilai tukar rupiah melalui strategi triple intervention, yakni di pasar spot, domestic non-deliverable Forward (DNDF), dan pembelian surat berharga negara (SBN).

BI juga memperluas penggunaan instrumen sukuk BI (SukBI) pada tenor 1 minggu sampai dengan 12 bulan dalam rangka memperkuat operasi moneter syariah mulai berlaku 16 April 2021. Kemudian memperkuat transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan secara lebih rinci.

“Tidak tanggung-tanggung BI membiayai fiskal tahun lalu Rp 473 triliun, termasuk Rp 397 triliun dananya dari BI, bebannya dari BI, untuk bantuan sosial dan beli vaksin. Tahun ini kita membeli SBN dari pasar primer kurang lebih sebesar Rp 94 triliun. Semua moneter dan fiskalnya untuk pertumbuhan. Terakhir, DP nol persen untuk otomotif, untuk kredit properti juga kami longgarkan supaya perbankan menyalurkan kredit,” jelas Perry.

Baca Juga  Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Kerja Sama Pemensiunan Dini Pembangkit Listrik Batu Bara

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *