Optimisme juga berangkat dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yan masih berlanjut. Seperti diketahui, pemerintah telah mengalokasikan anggaran PEN sebesar Rp 695,2 triliun (2020) dan Rp 699,4 triliun (2021). Upaya ini diyakini mampu menjaga ekonomi ndari jurang resesi.
“Dengan kerja sama ini, kita bisa menahan kontraksi yang dalam dari minus 5,3 persen sekarang menjadi 2,19 persen di kuartal IV. Kita harap 2021 terjadi akselerasi,” kata Sri Mulyani.
Hal senada juga diungkapkan Gubernur BI Perry Warjiyo. BI juga memprediksi, pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sekitar 4,8 sampai 5,3 persen. Prediksi ini lebih tinggi dari IMF karena Perry yakin dengan sinergi kuat yang terjalin selama ini. Indikator lainnya terlihat dari sisi inflasi yang terkendali di angka 3 persen dan stabilisasi transaksi neranca pembayaran.
“Kuncinya optimis dengan sinergi yang kuat, dengan vaksinasi, dengan stimulus fiskal, moneter, dan dukungan semua pihak. Lalu, kebijakan Bank Indonesia seluruhnya mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Perry.
Comments