Kedepannya, Teten menegaskan bahwa porsi KUR akan terus ditambah agar penyerapan kredit UMKM khususnya yang datang dari lembaga pembiayaan perbankan bisa terus meningkat. Dimana pada tahun 2024 mendatang, ditargetkan porsi kredit perbankan terhadap UMKM sebesar 30 persen. Hal ini menjadi salah satu upaya agar semua pihak terlibat dalam pengarusutamaan UMKM karena selama ini UMKM menjadi bumper ekonomi saat terjadi krisis.
“KUR ini akan terus kita naikkan sampai nanti porsi kredit perbankan mininal 30 persen untuk UMKM di tahun 2024, jadi ini tantangan juga. Sekarang baru 19,8 persen, kalau nanti jadi 30 persen kredit perbankan untuk UMKM, nah UMKM bisa menyerap tidak?,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan bahwa KemenkopUKM akan fokus melakukan pendampingan terhadap UMKM yang menerima kredit. Hal ini perlu dilakukan agar kualitas kredit yang diterima UMKM benar-benar terjaga dari potensi kredit macet.
Sebagaimana diketahui, realisasi penyaluran KUR pada tahun 2021 lalu mencapai Rp 281,86 triliun yang disalurkan melalui 27 lembaga penyalur. Secara rinci, KUR yang disalurkan tersebut terdiri dari KUR super mikro sebesar 3,57 persen, KUR mikro 63,71 persen, KUR kecil 32,71 persen, dan KUR TKI 0,01 persen.
Comments