in ,

Memanfaatkan Potensi dan Peluang Industri Lisensi

Memanfaatkan Potensi dan Peluang
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Industri lisensi dan waralaba (franchise) memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2022. Menurut laporan Forbes, potensi industri waralaba terus menguat dari tahun sebelumnya dengan proyeksi pertumbuhan lebih dari 10 persen. Industri ini juga berhasil menyerap 8,3 juta tenaga kerja. Bagaimana memanfaatkan potensi dan peluang industri lisensi dan waralaba di Indonesia?

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melaporkan, industri waralaba Indonesia mampu menyerap 600.000 tenaga kerja dari 93.000 gerai industri yang dibuka dengan total omzet mencapai 54,4 miliar rupiah. Melihat potensi tersebut, Dyandra Promosindo bersama Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) akan menyelenggarakan pameran lisensi dan waralaba. Pameran bertajuk “Indonesia Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) Hybrid Business Expo in Conjunction with Indonesia Licensing Expo (ILE) 2022” ini rencananya akan dilaksanakan secara hybrid. Penyelenggaraan offline dimulai pada 5 – 8 Agustus di Jakarta Convention Center (JCC). Sementara acara  online akan dihelat mulai 5 – 31 Agustus 2022 melalui virtual platform, www.ifra-virtualexpo.com.

Baca Juga  Kemenkeu Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas, Realisasi Belanja Diprediksi Hemat 7 Persen

Ketua Umum AFI Anang Sukandar menjelaskan, konsistensi pameran IFRA selama 20 tahun, diwujudkan dalam inovasi mulai dari pameran offline hingga hybrid.

“Selama dua dekade ini, IFRA diharapkan mampu menjadi pioneer di industri bisnis waralaba dan lisensi yang turut memajukan perekonomian Indonesia dengan menghadirkan peluang usaha bagi UMKM agar dapat mengakses pasar lebih luas, serta meningkatkan pertumbuhan kapasitas dan skala usaha waralaba Indonesia,” jelas Anang dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com Sabtu (11/6/22).

Acara ini menargetkan setidaknya 30.000 pengunjung dan diikuti oleh lebih dari 40 negara baik hadir secara offline atau virtual sebagai partisipan serta diikuti lebih dari 350 brands selama penyelenggaraan berlangsung.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *