Program ini, lanjutnya, merupakan sinergi SMF dengan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) Kementerian PUPR. Adapun SMF menyediakan 25 persen dari porsi penyaluran dana KPR FLPP, sedangkan 75 persen porsi lainnya disediakan oleh BLU PPDPP. Pada tahun 2021, penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp 24,19 triliun untuk 178.828 unit rumah, di mana porsi PPDPP (75 persen) sebesar Rp 19,58 triliun, yang terdiri dari dana APBN sebesar Rp 16,62 triliun dan pengembalian pokok sebesar Rp 2,96 triliun, dan porsi SMF (25 persen) sebesar Rp 4,62 triliun.
“Dukungan dan kolaborasi SMF pada Program KPR FLPP merupakan wujud peran Perseroan sebagai fiscal tools Kementerian Keuangan dalam meringankan beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90 persen,” jelasnya.
Untuk tahun ini, SMF akan menjalankan beberapa strategi bisnis yang terdiri sustainability, perluasan usaha, digitalisasi, reliabilitas, serta sinergi. Ananta memaparkan, melalui strategi sustainability SMF akan menjaga kinerja bisnis sebagai perusahaan pembiayaan sekunder dengan tetap sustain di tengah sektor pembiayaan perumahan pada masa pandemi yang penuh tantangan saat ini.
Lebih lanjut terkait perluasan usaha, ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengimplementasikan perluasan mandat perseroan untuk mendorong sektor pembiayaan perumahan.
“Terkait digitalisasi, perseroan juga tengah mempersiapkan change technology model dengan mengintegrasikan sistem pembiayaan perumahan. Hal tersebut akan diperkuat dengan strategi reliabilitas melalui penguatan SDM yang berkualitas, serta peningkatan sinergi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan inovasi untuk mendukung program pemerintah,” tutupnya.
Comments