in ,

Komoditas Cokelat Indonesia Sangat Prospektif

Perbedaan angka tersebut menurut Diany akibat pengambilan sampel data yang berbeda. “Pendekatan datanya. International Cocoa Organization (ICCO) mungkin pakai data di Kemendag jadi jumlah datanya di ekspor atau diperdagangkan. Kalau di Kementan itu data dari rakyat atau di daerah-daerah,” jelas Diany.

Terlepas dari perbedaan data itu, kementerian perindustrian mencatat, di masa pandemi Covid-19, industri pengolahan cokelat mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa. Hal ini tecermin dari nilai ekspor produk kakao olahan 549 juta dollar AS pada Januari-Juni 2020 atau meningkat sebesar 5,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari produksi industri pengolahan kakao, sebanyak 80 persen hasilnya ditujukan untuk pasar ekspor. Dengan karakteristik biji kakao asal Indonesia yang memiliki titik leleh tinggi dan kaya kandungan lemak, industri pengolahan kakao dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dari segi rasa, aroma, bahkan manfaat kesehatan.

Baca Juga  Jokowi dan Menlu Tiongkok Bahas 4 Isu Penting Ini

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *