Di sisi lain, Direktur Eksekutif CORE Indonesia, M Faisal menilai sudah banyak sekali insentif diberikan untuk UMKM. Jangan sampai tumpang tindih seperti insentif perpajakan, relaksasi kredit, bantuan modal, dan kredit usaha rakyat (KUR). Diperlukan pendampingan dan pengawasan kepada UMKM penerima beragam insentif itu.
“KUR penting, namun pendampingan tidak kalah penting agar bisa bertahan dan kompetitif di kondisi yang baru. Beradaptasi menjadi salah satu hal yang penting, yaitu melek digital agar bisa lebih kompetitif dan bisa melangkah lebih jauh di kondisi mendatang,” kata Faisal.
Ia berpandangan bahwa pengusaha harus lebih tangguh di tahun 2022. Pengusaha harus memikirkan untuk tumbuh dan bertransformasi dalam jangka panjang dengan meningkatkan kualitas produksi.
CORE Indonesia juga mengingatkan kepada pemerintah untuk tidak terlambat merespons segala perkembangan COVID-19 serta mengkaji segala masukan dari para pengusaha atau ekonom. Pasalnya bila terlambat, akibatnya akan berdampak pada konsumsi dan daya beli.
“Jangan sampai terjadi lagi PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang panjang dan ketat, kelas menengah ke bawah yang akan paling berdampak, padahal mereka susah payah untuk bergerak kembali. Saat ini, daya beli mulai naik, kalau belum pulih lalu ada pembatasan lagi, ini yang akan memukul ekonomi domestik,” jelas Faisal.
Comments