in ,

Inovasi NalaGenetics, Bangun Sistem Deteksi COVID-19

Selain itu, Clinical Research Associate NalaGenetics Kathleen Irena Junusmin menambahkan, CLM 2.0 HP menjadi alat diagnostik sekaligus memprediksi keparahan penyakit individu yang terinfeksi COVID-19 secara online dan berkelanjutan.

“Pengumpulan data secara tepat dan berkelanjutan tetap harus diimplementasikan meski pandemi korona mulai terkendali. Ini untuk pembuatan kebijakan yang efektif dalam mengatasi COVID-19 ke depan,” kata Irena.

Di kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Akmal Taher menyampaikan, negara ekonomi menengah seperti Indonesia kerap terkendala dalam melakukan pengujian (testing), sehingga CLM 2.0 HP akan sangat membantu pemerintah dan fasilitas kesehatan dalam penanganan COVID-19. Metode screening di CLM 2.0HP dapat meringankan beban sistem kesehatan.

Baca Juga  Mengenal 5 Jenis Budaya Kerja

“Fasilitas kesehatan membutuhkan metode deteksi COVID-19 yang akurat, terjangkau, dan dapat diakses dengan peralatan minimal bagi tenaga kesehatan,” kata Akmal.

Sementara itu, menurut Ketua Yayasan Satriabudi Dharma Setia Vincentius Simeon Weo Budhyanto, inisiatif CLM 2.0 HP banyak didukung oleh pihak dari nonpemerintah. Hal ini menunjukkan kepedulian semua pihak, bukan hanya pemerintah dalam menyelesaikan persoalan wabah.

Sebagai informasi, NalaGenetics merupakan startup dari Indonesia yang terpilih menjadi 10 startup unggulan di Forum G20 Innovation League 2021, pada 9-10 Oktober 2021 di Sorrento, Italia. NalaGenetics meraih juara satu dalam kategori mobility and healthcare. Selain NalaGenetics, ada pula Ruangguru yang mewakili Indonesia di forum itu.

Baca Juga  Jokowi dan Menlu Tiongkok Bahas 4 Isu Penting Ini

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

194 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *