Menurut data KKP, potensi sektor perikanan Indonesia adalah yang terbesar di dunia, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya dengan potensi produksi lestari sekitar 67 juta ton per tahun. Dari angka ini, potensi produksi lestari (Maximum Sustainable Yield/ MSY) perikanan tangkap laut sebesar 9,3 juta ton per tahun dan perikanan tangkap di perairan darat (danau, sungai, waduk, dan rawa) sekitar 900 ribu ton per tahun, atau total perikanan tangkap 10,2 juta ton per tahun. Sisanya, 56,8 juta ton per tahun adalah potensi perikanan budidaya, baik budidaya laut (mariculture), budidaya perairan payau (tambak), maupun budidaya perairan tawar (darat).
Selain isu akuakultur perikanan skala kecil, Indonesia sebagai Ketua Ad Hoc Taskforce on ASEAN General Fisheries Policy Feasibility Study (AGFP-FS) juga menyampaikan laporan pelaksanaan pertemuan penentuan posisi yang diambil oleh negara-negara ASEAN terhadap ASEAN General Fisheries Policy (AGFP), pada pertemuan ASWGFi ke-29.
Indonesia juga dan mengajak negara-negara ASEAN untuk mencapai pemahaman bersama dan memberi perhatian pada small-scale aquaculture (SSA) atau budi daya perairan skala kecil.
“Indonesia berhasil meraih dukungan dengan penegasan kembali bahwa yang diperlukan negara-negara ASEAN adalah mendorong implementasi kebijakan yang telah ada dan mekanisme yang sudah ada di ASEAN, daripada membuat suatu Kebijakan Umum Perikanan ASEAN baru yang menggantikan kebijakan-kebijakan yang sudah ada,“ kata Agung.
Comments