Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara yang turut hadir dalam acara tersebut meyakini bahwa pada masa yang akan datang, UMKM akan menjadi salah satu sektor dunia usaha yang memegang peranan luar biasa penting di dalam pemulihan ekonomi.
“Kalau pemulihan ekonomi kita didorong oleh usaha mikro, membuat yang mikro menjadi formal, menaruh dia di dalam konteks perbankan, memberikan dia pemberdayaan, maka naik kelasnya akan bisa lebih cepat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Suahasil berharap bahwa proses Holding UMi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, serta prinsip tata kelola yang baik dapat berjalan dengan lancar—dengan dukungan insan ketiga BUMN, dan pemangku kepentingan terkait.
“Perubahan itu dimengerti oleh SDM internal, perubahan dimengerti oleh seluruh stakeholder kita, pelayanan tidak terdisrupsi, dan kedepannya pemberdayaan tetap dijalankan karena usaha mikro itu sangat sangat membutuhkan pemberdayaan di titik yang tertentu,” ujar Suahasil.
Sementara Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan, Holding UMi tidak akan mengubah bisnis model Pegadaian dan PNM.
“Kalimat kuncinya, tidak akan mengubah bisnis model kecuali karena tuntutan digitalisasi,” kata Sunarso.
Ia pun meyakinkan, ketiga entitas ini terus melakukan sinergi untuk mengawal dan memastikan seluruh proses integrasi dapat dilakukan sesuai rencana dan waktu yang telah ditetapkan. Salah satu bentuk sinerginya adalah implementasi inisiatif co-location.
“Inisiatif co-location atau pemanfaatan jaringan bersama di 58 unit kerja BRI ini, dilakukan dengan target sebanyak 100 unit kerja co-location pada tahun 2021. Inisiatif co-location ini pun memanfaatkan jaringan kerja BRI untuk dapat digunakan oleh Pegadaian dan PNM dalam bentuk sentra pelayanan ultra mikro,” tandasnya.
Sinergi lainnya yakni pengembangan UMi Corner yaitu sebuah platform digital yang terintegrasi. Saat ini UMi Corner telah memasuki tahap uji coba di 25 wilayah kerja dengan melibatkan tenaga pemasaran dari ketiga entitas. Lalu ada juga integrasi data yang dilakukan pada sekitar 20 juta data nasabah pinjaman dari ketiga entitas, dan dikumpulkan pada satu master data yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh masing-masing entitas.
Comments