Ia menyebutkan, hingga saat ini pemerintah masih memiliki Rp 455 triliun anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Anggaran itu akan difokuskan kepada peningkatan ketahanan pekerja, penciptaan kesempatan kerja, serta bansos kepada masyarakat.
“Juga disampaikan untuk mulai ditingkatkan langkah-langkah koordinasi di bidang ketahanan pangan, seperti bagaimana kita pembukaan lahan, irigasi, ketersediaan pupuk, serta bibit untuk barang-barang yang sebetulnya bisa tumbuh di Indonesia,” kata Sri Mulyani.
Di lain sisi, ia mengatakan, kenaikan berbagai harga komoditas (minyak dan gas, batu bara, dan nikel) sebenarnya menguntungkan dari sisi penerimaan negara. Namun, akibatnya masyarakat merasakan rambatan dari inflasi global.
“Sehingga pemerintah memang perlu mengambil langkah mitigasi, sebelum menjadi ancaman bagi masyarakat. Dulu tantangan dan ancaman masyarakat adalah pandemi. Sekarang tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah kenaikan barang-barang tersebut,” ungkap Sri Mulyani.
Comments