Sembari menunggu peresmian holding, RNI telah meluncurkan produk sembako baru hasil inovasi, yang terdiri atas produk beras Rania 5 kilogram varian premium, yakni Pulen, Sedap Pulen, Pulen Wangi, dan Jasmine Rice; Raja Gula kemasan baru; minyak goreng Rania; dan sebagainya. RNI juga meluncurkan produk health care, seperti Nushi Handsanitizer, Nushi Tissue, dan Nushi Masker. Produk-produk itu telah mengantongi izin edar dan telah didistribusikan ke outlet-outlet untuk memenuhi pasokan kebutuhan masyarakat.
“Tahun depan kita akan go global dengan produk garam. Para milenial yang tergabung di RNI grup maupun BUMN klaster pangan, kami siapkan untuk menciptakan inovasi-inovasi baru guna mendukung transformasi ekosistem pangan,” tambah Arief.
Ke depannya, BUMN klaster pangan akan terus berupaya melakukan inovasi pengembangan produk dan model bisnis berbasis teknologi.
“Diharapkan saat holding BUMN Pangan telah resmi terbentuk, kami dapat langsung berlari menjalankan berbagai inisiatif strategis guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani, peternak, serta nelayan,” kata Arief.
Komisaris Independen RNI Marsudi Wahyu Kisworo menambahkan, pangan itu syaratnya harus murah, terjangkau, namun produksinya tetap efisien. Oleh sebab itu, ia mendorong RNI untuk memanfaatkan teknologi dalam setiap proses bisnis.
“Cara kita untuk meningkatkan agar pangan menjadi terjangkau, satu-satunya cara adalah menekan biaya produksi. Dan menekan ongkos produksi adalah salah satu kehebatan dari digitalisasi, baik di sektor hulu misalnya ladang dan kebun, kemudian di bagian processing sampai ke distribusi, serta pengolahan hasil akhirnya,” kata Marsudi.
Comments