in ,

Ekspor Kelautan dan Perikanan Naik 4,15 Persen

“Pandemi Covid-19 selain menjadi tantangan juga memberikan kita peluang mengingat kenaikan permintaan seafood di pasar global di situasi seperti ini,” tegasnya.

Selain itu, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Machmud memaparkan bahwa Amerika Serikat (AS) menjadi negara tujuan utama ekspor produk kelautan dan perikanan dari Indonesia. Hal ini terlihat dari kontribusi sebesar 772,59 juta dollar AS atau 44,23 persen terhadap total nilai ekspor caturwulan I 2021. Disusul Tiongkok dengan 246,69 juta dollar AS atau 14,12 persen dari total nilai ekspor dan Jepang sebesar 190,70 juta dollar AS atau 10,92 persen.

“Selanjutnya negara-negara ASEAN sebesar 189,89 juta dollar AS (10,87 persen), Uni Eropa 83,64 juta dollar AS (4,79 persen), dan Australia sebesar 38,29 juta dollar AS (2,19 persen),” jelasnya.

Baca Juga  XL Axiata Raih Sertifikat “Carbon Disclosure Project”

Sedangkan dari sisi komoditas, udang masih menjadi primadona ekspor hasil perikanan disusul tuna–cakalang–tongkol (TCT), cumi–sotong–gurita (CSG), rajungan–kepiting dan rumput laut. Hal tersebut terbukti, selama periode Januari–April 2021, nilai ekspor udang mencapai 725,98 juta dollar AS atau 41,56 persen terhadap total nilai ekspor, kemudian TCT sebesar 228,55 juta dollar AS atau 13,08 persen.

“CSG sebesar 178,87 juta dollar AS (10,24 persen), rajungan–kepiting sebesar 150,86 juta dollar AS (8,64 persen) dan rumput laut sebesar 93,02 juta dollar AS (5,33 persen),” pungkasnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  Sri Mulyani Beberkan Langkah Pengembangan Ekonomi Hijau dan Biru

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *