in ,

Ekonomi Digital Indonesia Kalahkan ASEAN di 2030

Ia mengatakan, sektor e-commerce akan menguasai 34 persen pangsa pasar ekonomi digital di 2030, dengan total nilai Rp 1.908 triliun. Perkembangan itu diikuti pula dengan pertumbuhan sektor business to business (B2B) services sebesar Rp 763 triliun dan travel (on-line booking) sebesar Rp 575 triliun.

Services ini yang akan membuka mata rantai ekonomi digital kita. Health tech kita di 2030 akan berjumlah Rp 471 triliun ini senada dengan education services Rp 160 triliun,” tambahnya.

Secara spesifik, Lutfi menyebutkan, bisnis e-commerce tumbuh drastis dari Rp 302 triliun di 2019 menjadi diprediksi Rp 1.178 triliun di 2025 dan menuju Rp 1.900 triliun pada 2030. Begitu juga dengan on-line travel yang hanya Rp 100 triliun di 2019 naik menjadi Rp 575 triliun di 2030.

Baca Juga  Wamenkominfo Soroti Urgensi Perlindungan Data Pribadi dan Privasi

“Sementara frekuensi kunjungan e-commerce di Indonesia 54 persen masih dari lokalpasar. Karena peserta pelaku pemegang akhir masih orang Indonesia. seperti Tokopedia, Bukalapak, BliBli, dan lain lain,” sebutnya.

Sementara, ride hailing seperti Gojek dan Grab juga akan meningkat nilainya dari Rp 86 triliun menjadi Rp 491 triliun. Kemudian, fintech seperti Kredivo, Gopay, dan Investree naik dari Rp 81 triliun menjadi Rp 324 triliun.

Sayangnya, untuk platform nonton film Netflix masih banyak dikuasai luar negeri. Padahal peningkatannya mencapai 11 kali lipat penggunaannya atau langganan pada saat pandemi Covid – 19.

“80 persen digital ads pergi ke platform asing jadi untuk on-line media ini kita keluarkan biaya infrastruktur luar biasa tapi yang main dalam situ Netflix, Disney Plus, yang kepemilikan asing,” kata Lutfi.

Baca Juga  Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital di ASEAN Diproyeksi 2 Triliun Dollar AS

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *