in ,

Prediksi e-Commerce Versi Shopee

e-commerce

Pajak.com, Jakarta – Shopee sebagai salah satu platform e-Commerce di Asia Tenggara dan Taiwan menguraikan tiga prediksi utama untuk pasar e-Commerce Indonesia di 2021 dalam bidang pembayaran, logistic, dan digitalisasi.

Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengungkapkan bahwa 2020 adalah tahun yang sangat transformatif bagi e-Commerce. Dimana Konsumen diharuskan mengikuti regulasi social distancing dan beraktivitas di rumah, sehingga mereka beralih ke platform online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta mencari hiburan dan interaksi. Sehingga hal tersebut menyebabkan belanja online berkembang dari sekedar pengalaman transaksional menjadi pengalaman yang lebih sosial, dimana platform e-Commerce mengintegrasikan lebih banyak elemen interaktif, seperti game dan live streaming untuk mengajak pengguna berpartisipasi.

“Dengan kemajuan teknologi, peningkatan penetrasi internet, serta pertumbuhan pesat populasi anak muda yang melek teknologi, kami berharap e-Commerce memainkan peran penting dalam memfasilitasi pemenuhan kebutuhan, bersosialisasi, dan berbisnis,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (08/02).

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Perkenalkan Kategori Baru 

Berikut tiga prediksi utama pasar e-Commerce Indonesia di 2021, Pertama adalah peningkatan penetrasi pembayaran digital. Pembayaran digital adalah metode transaksi terfavorit untuk e-Commerce, dan dengan semakin terbiasanya masyarakat dengan e-Commerce, akan mendorong pergerakan pembayaran non-tunai ke ranah offline. Shopee melihat ada peningkatan sebesar empat kali lipat dalam jumlah total transaksi menggunakan ShopeePay di seluruh negara tempat Shopee beroperasi. Terlebih peningkatannya terlihat dari pengguna yang berusia di atas usia 50 tahun, yang merupakan bukti kemudahan penggunaan ShopeePay, mengingat pengguna di kelompok usia ini biasanya lebih sulit untuk beradaptasi dengan pembayaran digital.

Sementara itu, pandemi telah mempercepat kebutuhan tersebut di wilayah dimana sebagian besar transaksi konsumen masih menggunakan uang tunai. Sejalan dengan pembatasan pergerakan dan upaya social distancing yang berkelanjutan, konsumen dan bisnis semakin merangkul pembayaran digital untuk kenyamanan dan keamanan yang lebih baik. Selain penggunaan ShopeePay dalam aplikasi, jumlah pedagang offline yang menggunakan ShopeePay juga meningkat 9 kali lipat di tahun 2020, termasuk mitra seperti Alfamart, McDonald’s dan Chatime.

Baca Juga  Ini 7 Ruas Tol Baru Gratis Selama Musim Mudik Lebaran 2024

Kedua, logistik menjadi bagian terdepan. Saat ni, logistik akan menjadi semakin penting karena konsumen semakin mengandalkan platform e-Commerce dan memiliki harapan besar untuk pengiriman yang lebih efisien. Peningkatan permintaan sangat signifikan terlihat pada kategori kebutuhan sehari-hari dan rumah tangga. Di Indonesia, Shopee melihat peningkatan lebih dari 4,5 kali lipat untuk pengiriman produk makanan dan kesehatan dari gudang Shopee.

Ketiga, mitra brand dan penjual akan mengimplementasikan strategi ritel yang inovatif. Tak dapat dipungkiri, pandemi mendorong bisnis, dari merk premium hingga pengusaha mikro, untuk segera menerapkan strategi digital agar dapat terus menjangkau pelanggan di tengah kondisi saat ini.

Ketika berjualan online menjadi sumber pendapatan yang lebih besar bagi brand dan penjual, platform e-Commerce perlu beradaptasi dan berkolaborasi dengan brand dan penjual ini untuk menerapkan strategi ritel inovatif guna membantu mereka mengajak pelanggan untuk berpartisipasi dan mengembangkan online presence.

Baca Juga  Panduan Mudah Tukar Uang Baru dengan Aplikasi PINTAR

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *