Dorong Pemberdayaan UMKM, SRC Gelar Pesta Ritel Nasional
Pajak.com, Jakarta – Untuk mendorong pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) retail agar semakin naik kelas dan berdaya saing, bulan Februari ini PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) menggelar Pesta Retail Nasional (PRN) 2023 di ICE BSD Tangerang, Banten.
Ajang akbar ini merupakan puncak rangkaian acara, setelah sebelumnya Pesta Ritel Daerah telah digelar di 15 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia dan dihadiri oleh lebih dari 200.000 pengunjung.
Menurut Direktur PT SRC Indonesia Sembilan Rima Tanago, acara PRN 2023 ini juga menjadi ajang bagi para pemilik toko kelontong SRC dan Mitra SRC yang merupakan toko grosir untuk saling bertemu dan memperkuat semangat kebersamaan. Mengangkat jargon #JadiLebihBaik, SRC berupaya merangkul seluruh pelaku UMKM untuk semakin maju, terus berkembang, dan naik kelas.
“Penyelenggaraan PRN juga bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan para toko kelontong dan Mitra SRC yang telah dibina sejak 2008 sebagai satu keluarga besar SRC Indonesia,” kata Rima. Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk secara konsisten mengembangkan toko kelontong melalui pendampingan dan pembinaan sebagai upaya untuk membawa perubahan positif bagi UMKM di Indonesia.
“UMKM toko kelontong memberikan kontribusi penting terhadap perekonomian Indonesia sehingga eksistensinya harus tetap dijaga. Selama 15 tahun terakhir kami menjalankan berbagai inisiatif pengembangan UMKM toko kelontong. Pada akhir 2022, lebih dari 225.000 toko kelontong di seluruh provinsi di Indonesia telah bergabung dengan SRC yang merupakan komunitas peritel terbesar di tanah air,” ujar Rima.
Menyambut hal itu, Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Chairul Saleh mengatakan, pihaknya mengapresiasi komitmen dan peran aktif SRC dalam membina toko kelontong Indonesia untuk mendukung digitalisasi dan literasi finansial bagi pelaku UMKM. Hal itu memberikan kemudahan distribusi dan rantai pasok UMKM bersama para mitra, sehingga para pelaku UMKM dapat merealisasikan potensinya sehingga bisa naik kelas.
Chairul menyampaikan, UMKM memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian nasional karena merupakan tulang punggung ekonomi negara serta kunci utama percepatan pemulihan ekonomi masyarakat. Sebab, UMKM dapat menyentuh ke akar rumput sehingga dapat merealisasikan pemerataan ekonomi.
“Ini menjadi poin kritis pertumbuhan ekonomi nasional, karena 98 persen dari 69 juta UMKM berada di level mikro. Tentunya, kuantitas ini berpengaruh bagi perekonomian nasional, seperti meningkatnya produk domestik bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, dan produktivitas,” kata Chairul.
Partisipasi dan kontribusi SRC dalam meningkatkan kualitas UMKM toko kelontong di Indonesia juga diwujudkan melalui program-program pembinaan yang selaras dengan program pemerintah, sehingga dampak dan kontribusinya akan lebih optimal. Misalnya, melalu program Pojok Lokal yang selaras dengan Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Melalui program Pojok Lokal tersebut, Toko Kelontong SRC menyediakan pojok khusus untuk menjual produk-produk UMKM lokal.
SRC juga mendukung inisiatif pemerintah untuk mendorong lebih banyak lagi UMKM untuk masuk ke ekosistem digital melalui aplikasi yang disediakan. Terdapat tiga aplikasi berbeda dalam ekosistem digital AYO SRC, yaitu AYO TOKO bagi pemilik toko kelontong untuk dapat berbelanja ke Mitra SRC, AYO MITRA khusus pengusaha grosir, dan AYO KELONTONG untuk para pelanggan agar dapat menemukan toko kelontong SRC terdekat hingga berbelanja dengan layanan pesan antar dari toko yang sudah menyediakan layanan tersebut.
Di samping dukungan bagi UMKM lokal dan digitalisasi, hal yang tak kalah penting untuk mendorong UMKM naik kelas ialah kolaborasi dengan para pemangku kepentingan. Sebagai langkah konkret untuk merealisasikan #JadiLebihBaik dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia, SRC berkolaborasi dengan pemerintah dan rekanan swasta dalam melaksanakan program pembinaan dan pendampingan usaha berkelanjutan, seperti pengembangan toko, digitalisasi dan literasi finansial.
Comments