Bank Mandiri menyimpulkan, faktor penting pendorong pertumbuhan ekonomi adalah wilayah yang berbasiskan komoditas CPO (crude palm oil), batubara, minyak bumi, dan nikel. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan provinsi di Kalimantan dan Sulawesi.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi banyak ditopang oleh pengeluaran pemerintah. Sementara itu, pengeluaran investasi sudah mulai terlihat membaik di beberapa provinsi, seperti Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Jambi dan Yogyakarta.
“Pengeluaran investasi juga terkait dengan perkembangan sektor komoditas. Untuk wilayah Yogyakarta kemungkinan terkait sektor infrastruktur,” kata Dendi.
Di lain sisi, pengeluaran rumah tangga masih menunjukkan kontraksi yang cukup dalam. Padahal, pengeluaran rumah tangga merupakan kunci pemulihan ekonomi, proporsinya dalam perekonomian nasional paling besar, yakni mencapai 56,9 persen pada kuartal I-2021.
“Berdasarkan fakta itu kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2021 sebesar 4,43 persen. Pada kuartal II-2021, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi mulai positif sebesar 7,04 persen. Pertumbuhan positif pada kuartal II-2021 akibat dari low based effect di periode sama 2020, yang terkontraksi sangat dalam akibat pandemi Covid-19. Lalu, juga karena perekonomian kuartal II 2021 sudah mengalami recovery signifikan dibandingkan tiga kuartal sebelumnya,” jelasnya.
Comments