in ,

Anggaran Kesehatan RAPBN 2022 Tinggi Demi Vaksinasi

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengelaborasi, kebijakan anggaran kesehatan di tahun depan bakal diarahkan untuk mendukung reformasi sistem kesehatan, yang meliputi lima hal.

Pertama, transformasi layanan primer, antara lain melalui penguatan puskesmas (pusat kesehatan masyarakat); penguatan fungsi promotif dan preventif, termasuk pengendalian penyakit dan imunisasi.

Kedua, transformasi layanan rujukan, antara lain melalui peningkatan ketersediaan tempat tidur dan akreditasi rumah sakit, serta peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.

Ketiga, transformasi ketahanan kesehatan, antara lain dalam bentuk peningkatan kemandirian farmasi dan alat kesehatan, serta penguatan ketahanan tanggap darurat. Keempat, peningkatan kualitas dan redistribusi tenaga kesehatan. Kelima, pengembangan teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan, seperti telemedicine serta digitalisasi layanan posyandu (pos pelayanan terpadu), puskesmas, dan rumah sakit.

Baca Juga  Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital di ASEAN Diproyeksi 2 Triliun Dollar AS

“Dengan langkah reformasi sistem kesehatan tersebut diharapkan anggaran kesehatan dapat memenuhi aspek ketersediaan, keterjangkauan, dan mutu,” kata Sri Mulyani.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong agar kampanye/edukasi dan pengawasan disiplin protokol kesehatan, antara lain memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas tetap berlangsung. Dengan demikian, pemerintah berharap penyebaran kasus COVID-19 dapat dikendalikan.

Ditulis oleh

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-10 Diprediksi Dorong Pertumbuhan Sektor Real Estat 

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *