in ,

3 Usul Kebijakan Akselerasi Penggunaan Kendaraan Listrik

Seperti diketahui, saat ini Hyundai tengah membuat pabrik kendaraan listrik bersama LG Energy Solution dan PT Industri Baterai Indonesia di Cikarang, Jawa Barat. Nilai investasi pabrik berkapasitas produksi mencapai 150.000–200.000 unit per tahun ini mencapai 1,5 miliar dollar AS. Pabrik ini melakukan perakitan; riset dan pengembangan; press body and painting; serta supporting equipment lainnya. Perusahaan menargetkan kendaraan listriknya akan diluncurkan pada Maret 2022.

Pemerintah telah menargetkan produksi kendaraan listik mencapai 600 ribu unit untuk roda 4 dan roda 2 sebanyak 2,45 juta unit pada tahun 2030. Kendaraan listrik itu tidak hanya diproduksi untuk kebutuhan domestik saja, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menargetkan 80 persen produksinya dapat diekspor.

Baca Juga  Pos Indonesia Raih “Appreciated Social ESG Report”

“Perusahaan LG dan Hyundai telah memiliki pasar yang cukup luas di dunia internasional. Sebab itu, akses pasar untuk kendaraan listrik pun tidak perlu diragukan lagi. Tahap awal ini, 80 persen kendaraan listrik yang diproduksi akan ekspor. Market mereka yang urus, makanya di sini kelihaian kita memainkan peran. Produk yang kita punya pasti akan ekspor,” kata Bahlil.

Ditulis oleh

Baca Juga  Tunjukkan Kompetensimu, Berikut “Tips” Tingkatkan Rasa Percaya Diri di Kantor

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *