in ,

Azwar Anas Dilantik, Tugas Reformasi Birokrasi Menanti

Azwar Anas Dilantik
FOTO: IST

Azwar Anas Dilantik, Tugas Reformasi Birokrasi Menanti

Pajak.comJakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Abdullah Azwar Anas dilantik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (07/09). Jokowi menyampaikan, pria yang akrab disapa Anas ini telah berhasil melakukan reformasi birokrasi, dan melahirkan berbagai inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik saat menjabat sebagai Bupati Banyuwangi selama dua periode.

Artinya, Anas punya rekam jejak yang baik dalam mengelola penyelenggaraan pelayanan publik sewaktu menjadi kepala daerah.

“Waktu memegang birokrasi di Banyuwangi banyak sekali yang saya lihat, saya langsung melihat ke sana saat itu, inovasi-inovasi di bidang pelayanan publik, di urusan KTP, urusan perizinan yang bisa dilakukan di pasar, di mal, saya kira beliau termasuk yang pertama saat itu. Sehingga track record itu yang menyebabkan kita memilih Pak Azwar Anas,” kata Jokowi kepada awak media seusai acara pelantikan.

Jokowi pun berpesan kepada Anas agar bisa mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi.

“PANRB. RB-nya itu reformasi birokrasi, digarap secara cepat sehingga birokrasi kita menjadi birokrasi yang melayani, birokrasi dengan kedisiplinan yang tinggi,” ujarnya.

Anas pun mengamini hal itu dengan menegaskan bahwa dirinya akan mendukung pencapaian target-target prioritas yang telah dicanangkan pemerintah. Termasuk, target prioritas bagaimana birokrasi terlibat sungguh-sungguh di penanganan kemiskinan, stunting, dan lain-lain.

Baca Juga  BPK Minta Pemerintah Terus Tingkatkan Kualitas APBN

“Ini kalau kita bagi habis, kan, bisa selesai. Intinya, kami akan bekerja sesuai dengan arahan Bapak Presiden tadi, termasuk birokrasi yang melayani,” ucap Anas.

Secara khusus, Anas juga menuturkan akan terus mendorong digitalisasi dan integrasi program dan kegiatan pemerintah, di antaranya program pengentasan kemiskinan ekstrem serta pengadaan barang dan jasa pemerintah.

“Beliau sudah menyampaikan, sudah banyak anggaran kemiskinan, misalnya ada Rp 502 triliun di 16 kementerian atau lembaga. Kalau ini diintegrasikan, maka hasilnya akan mendorong target percapaian sesuai dengan arahan Bapak Presiden,” imbuhnya.

Dus, ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Ke depan perlu ada langkah-langkah bersama dengan kementerian/lembaga dan daerah ya, karena peningkatan pelayanan publik itu menjadi kunci. Termasuk arahan beliau tadi, bagaimana pelayanan publik ini, termasuk jemput bola ke masyarakat itu menjadi bagian yang perlu terus ditingkatkan,” pungkasnya.

Sebelum dilantik sebagai menteri, Anas menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak 13 Januari lalu. Ia juga merupakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Baca Juga  Bulukumba Diganjar BI Atas Pembayaran Pajak Nontunai yang Melejit

Prestasi Anas saat menjadi Bupati Banyuwangi memang terbilang membanggakan, karena mampu membuat Banyuwangi sebagai daerah yang terbilang miskin, menjadi kabupaten destinasi wisata dan hingga kini akrab dengan julukan Kota Festival.

Anas lahir pada 6 Agustus 1973, dan dibesarkan dalam lingkungan pesantren dengan agama yang kuat. Pendidikannya ditempuh dengan berpindah-pindah. Ia pernah bersekolah di MI Karangdoro, Tegalsari pada tahun 1980. Selanjutnya MI Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura pada 1982–1983, dan MI Kebunrejo Genteng pada 1983–1986.

Setelah itu, ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Genteng pada 1986–1988, dan pindah ke SMP Negeri 1 Banyuwangi pada 1988 hingga tamat di tahun berikutnya. Anas pun hijrah ke Jember untuk bersekolah di SMA Negeri 1 Jember dan menamatkan pendidikan sekolah menengah pada tahun 1992.

Ia lalu meneruskan pendidikan di Universitas Indonesia (UI) dengan program studi Sastra. Semasa berkuliah, Anas berinisiatif menambah uang sakunya dengan menjadi reporter di Radio Prosalina FM. Meski waktunya banyak tersita dengan berbagai kegiatan kampus dan pekerjaan sambilan, tak membuat Anas lalai dan malas belajar. Sebaliknya, Anas justru mampu jadi salah satu mahasiswa teladan tahun 1995.

Baca Juga  Rizal Khoirudin, Menjunjung Integritas dan Membentuk Kepatuhan Wajib Pajak

Prestasi ini jualah yang mengantarkannya menjadi anggota MPR termuda pada 1997. Kala itu, ia masih berusia 24 tahun. Anas juga pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR untuk periode 1999–2004, tetapi gagal karena perolehan suara yang kurang.

Anas juga tercatat pernah menjabat Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama periode 2000–2003, setelah memenangkan pemilihan ketua umum pada perhelatan Kongres IPNU di Makassar tahun 2000. Tahun 2010, ia terpilih menjadi Bupati Banyuwangi berpasangan dengan Yusuf Widyatmoko.

Pada periode kepemimpinan pertama, Anas dan wakilnya berhasil membuka Bandara Blimbingsari; menciptakan program sekolah gratis; perencanaan wisata Banyuwangi yang berkonsep eco-tourism; juga menghadirkan puluhan festival budaya bertaraf dunia seperti Banyuwangi Ethno Carnaval, Banyuwangi Jazz Festival, dan Tour de Ijen.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *