Pada kesempatan yang sama, Digital Banking Business Product Head Jenius Bank BTPN Wassi B Sumintardja menyampaikan bahwa Jenius turut serta dalam membangun ekosistem digital di Indonesia melalui inovasi yaitu co-creation.
“Kunci kami dalam melakukan inovasi adalah dengan melakukan strategi utama yaitu kami benar-benar bisa memahami kebutuhan dan kesulitan dari pengguna kami yang mereka alami sehari-hari. Salah satu caranya dengan melakukan kegiatan co-creation, yaitu suatu kegiatan dimana Jenius dengan pengguna dan mitra bersama-sama menciptakan solusi yang diinginkan oleh pengguna,” ujarnya.
Ia melanjutkan, saat ini sudah lebih dari satu juta suara co-creators telah didengar oleh Jenius, dan sudah lebih 35 ribu anggota co-creation yang bergabung dalam website.
“Dalam melakukan kegiatan co creation, kami didukung dengan kegiatan riset lainnya untuk lebih memahami kebutuhan dan kesulitan dari para pengguna kami seperti survei, FGD, in-depth interview, dan tahun 2021 sudah diikuti 83 ribu responden,” imbuhnya.
Terkait aset kripto, CEO INDODAX Oscar Darmawan menyampaikan hal apa saja yang perlu diperhatikan saat investasi kripto.
“Mulai dari harus bisa membaca momentum kapan saat tepat untuk membeli dan menjual aset kripto, harus menggunakan exchange yang mempunyai izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan yang terakhir terkait likuiditas,” katanya.
Tidak hanya itu saja, ia pun menyarankan bagi masyarakat yang mau melakukan trading aset kripto perlu memerhatikan hal berikut. Pertama, cek legalitas exchange. Kedua, gunakan uang dingin dan disarankan tidak menggunakan uang pinjaman. Ketiga, do your own research. Keempat, memiliki trading plan. Kelima, disiplin dalam menentukan target.
Comments