Pemberian dana hibah kepada negara yang membutuhkan tersebut merupakan langkah efektif bagi LDKPI sebagai lembaga yang mengalokasikan dan mengelola dana tersebut. Dana tersebut diharapkan dapat dikelola secara bertanggung jawab sesuai kebutuhan negara asing tersebut demi mencapai SDG.
Strategi lain yang dapat dilakukan oleh LDKPI adalah dengan menerapkan investasi berkelanjutan, seperti green bond, perusahaan-perusahaan yang menerapkan pendekatan Environmental, Social, and Governance (ESG), reksadana berbasis ESG, investasi pada perusahaan dan proyek-proyek yang menggunakan dan berinovasi pada energi terbarukan, misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya, mobil listrik, pengolah limbah, dan lain-lain.
Dengan menerapkan strategi pengalokasian dana hibah dan investasi berkelanjutan tersebut, akan meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang tanggap dan serius dalam mendukung pembangunan keberlanjutan. Efektivitas pengelolaan dan pengalokasian dana tersebut juga meningkat.
Dampak penerapan pembangunan berkelanjutan tersebut akan dirasakan secara global termasuk Indonesia. Selain itu, urgensi komitmen pengurangan emisi yang harus dicapai Indonesia kemungkinan dapat dicapai. Pada saat pemberian hibah, pastinya ada kesepakatan yang dapat menguntungkan keduabelah pihak.
Negara yang dapat dijadikan teladan dalam hal penguatan diplomasi ekonomi salah satunya adalah Jepang. Jepang merupakan salah satu negara donor bilateral terbesar di dunia dan satu-satunya yang melampaui Amerika. Jepang aktif memberikan bantuan kepada negara-negara untuk mengatasi krisis ekonomi.
* Penulis Adalah Mahasiswi Universitas Sumatera Utara, Fakultas: Ilmu Sosial-Ilmu Politik, Jurusan: Administrasi Perpajakan, Angkatan: 2019
* Informasi yang disampaikan dalam Artikel ini Sepenuhnya merupakan Tanggung Jawab Penulis
Comments