in ,

Tagihan yang Tidak Perlu Layanan Pembayaran Autodebit

Tagihan yang Tidak Perlu
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Kita semua dapat menggunakan cara yang lebih sederhana dan efisien untuk mengelola pengeluaran dan menghemat uang. Menempatkan tagihan pada pembayaran otomatis alias autodebit bisa jadi salah satu upaya untuk memastikan Anda tidak pernah melupakan tanggal jatuh tempo, sekaligus meminimalkan risiko biaya keterlambatan.

Ya, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, saat ini banyak perbankan yang telah menyediakan sistem pembayaran autodebit. Layanan ini merupakan jawaban akan kebutuhan nasabah yang memiliki mobilitas tinggi sehingga terkadang lupa membayar sejumlah tagihan setiap bulannya. Sistem ini memungkinkan Anda membayar secara otomatis dengan jadwal yang sama setiap bulannya, tanpa khawatir terkena denda akibat telat bayar.

Lantaran sudah terjadwal, Anda harus memastikan saldo tabungan Anda selalu cukup untuk “diambil” oleh sistem pembayaran otomatis ini. Namun, meskipun pembayaran otomatis dapat menghemat waktu dan merampingkan keuangan pribadi Anda, hal itu bisa jadi bukan pilihan yang tepat untuk dilakukan di setiap pengeluaran atau tagihan. Dikutip dari Go Banking Rates, berikut adalah 5 tagihan yang sebaiknya tidak diikutkan dalam pembayaran autodebit.

Baca Juga  Jokowi Terima Kunjungan CEO Apple, Ini yang Dibahas

1. Tagihan ponsel

Jika Anda memiliki paket ponsel tanpa batas atau pascabayar dan tagihan Anda tidak pernah berubah, pembayaran otomatis adalah strategi hemat waktu untuk mengelola pembayaran. Ada juga opsi untuk mengatur pembayaran otomatis untuk paket ponsel tanpa batas.

Namun, jika jumlah utang Anda berubah dari bulan ke bulan—tergantung pada penggunaan data—dan lupa membaca laporan ponsel di bulan-bulan berutang lebih dari biasanya, maka dana ekstra yang diambil dari rekening bank dapat memicu cerukan dan biaya bank.

Selain itu, beberapa paket ponsel juga tidak memiliki tanggal penagihan yang sama setiap bulannya. Meskipun Anda mungkin memiliki tanggal yang ditetapkan—katakanlah tanggal 15—atau variasi tanggal lainnya, itu tidak menjamin tanggal pembayaran yang konsisten setiap bulan, dan Anda bisa lengah hingga kehabisan dana.

Baca Juga  Wamenkeu: Hampir Semua Investor Eropa Tekankan Prinsip ESG dan Ekonomi Hijau 

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *