in ,

RUU HPP Diterima Positif, IHSG Menguat 4,06 Persen

RUU HPP Diterima Positif, IHSG Menguat 4,06 Persen
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona positif, menguat signifikan sebesar 6.481,77 atau naik sebesar 4,06 persen. Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, pergerakan IHSG itu dikarenakan sejumlah kebijakan dalam negeri yang diterima positif oleh masyarakat, salah satunya pengesahan Rancangan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Selain itu, penguatan IHSG berada di zona positif juga dipicu oleh data rilis Bank Indonesia (BI) yang menyatakan bahwa indeks keyakinan konsumen (IKK) September 2021 tercatat sebesar 95,5 atau meningkat signifikan dari 77,3 pada bulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan kondisi ekonomi menguat. Pendorong persepsi konsumen yang membaik dipengaruhi oleh peningkatan penghasilan rutin, baik gaji, upah, honor, maupun omzet usaha. Peningkatan IKK terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran responden, tertinggi pada responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp 5 juta per bulan.

Baca Juga  Investasi Berbasis Syariah, Kenali Definisi dan Jenis Sukuk

“Perbaikan ini dipengaruhi oleh membaiknya mobilitas masyarakat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat/PPKM) pada periode survei,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya yang dikutip Pajak.compada Minggu (10/10).

Dalam laporannya, penguatan IHSG masih ditopang oleh saham energi dan perbankan. Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp 2,41 triliun dengan saham yang paling banyak diminati, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Selain itu, terjadi juga kenaikan disejumlah kinerja di pasar modal. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, nilai kapitalisasi bursa meningkat selama sepekan, yakni 3,98 persen menjadi Rp 7.948,394 triliun dari Rp 7.644,414 triliun. Rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 11,43 persen menjadi 27,673 miliar saham dari 24,834 miliar. Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa meningkat 6,71 persen menjadi 1.604.269 transaksi dari 1.503.334 transaksi.

Baca Juga  Keunggulan Investasi “Green Sukuk”

Dari eksternal, penguatan pasar modal Indonesia seirama dengan kinerja bursa regional Asia yang bergerak naik di topang kesepakatan parlemen Amerika Serikat (AS) dan solidnya data penurunan pengangguran AS.

Seperti diketahui, senator AS Chuck Schumer mengatakan, anggota parlemen mencapai kesepakatan untuk meningkatkan plafon utang dalam jangka pendek sebesar 480 miliar dollar AS. Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, kesepakan parlemen AS itu meredakan kekhawatiran pasar.

Departemen tenaga kerja AS juga telah melaporkan penurunan pengangguran. Untuk periode minggu lalu, tercatat sebanyak 326.000 orang yang menganggur atau turun dari minggu sebelumnya 364.000. Data ini menunjukkan proses pemulihan ekonomi global terus berlangsung.

Ditulis oleh

Baca Juga  Langkah-Langkah Persiapan Masa Pensiun bagi Generasi Milenial

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *