- 20 menit pertama, individu harus melakukan kegiatan yang mengeluarkan keringat. Sebab dengan berkeringat, manusia akan mengeluarkan hormon rasa takut (kortisol). Keringat juga akan menggenerasi protein BDNF (brain derived neurotrophic factor) yang mampu memperbaiki sel-sel neural. Dengan begitu, manusia dapat berpikir jernih. Secara pribadi, Maudy Ayunda melakukan latihan fisik atau olahraga dengan yoga.
- 20 menit selanjutnya adalah kegiatan refleksi diri. Kalian dapat melakukan kegiatan, seperti meditasi, journaling (merencanakan hal apa yang akan dilakukan), berdoa (mengaji), atau hal-hal lain yang dapat menenangkan.
- Pada 20 menit terakhir, gunakan waktu untuk mencari ilmu atau belajar. Maudy Ayunda melakukan tahap ini dengan membaca buku, koran, internet. Menurutnya, kalian juga bisa mengisi 20 menit terakhir dengan mencari berita dengan mendengarkan siniar (podcast), televisi (TV), YouTube.
Maudy Ayunda mengatakan, rutinitas dengan metode 20-20-20 harus dilakukan secara konsisten selama 66 hari. Sebab menurut penelitian, 66 hari adalah waktu yang diperlukan untuk menjadikan sesuatu sebagai kebiasaan. Robin Sharma menyebutnya sebagai automaticity point.
3. Lawan rasa malas dengan motivasi
Maudy Ayunda mengakui, rasa malas memang wajar terjadi pada diri manusia. Akan tetapi, malas itu bukan karakter, namun symptoms—belum menemukan energi atau semangat. Untuk itu, individu disarankan mencari hal lain untuk memotivasi diri sendiri. Motivasi sederhana, tanamkan dalam hati, semua proses dilakukan demi masa depan yang lebih baik atau membahagiakan orangtua.
4. Lakukan pekerjaan atau kewajiban dengan baik
Bila kedisiplinan sudah diterapkan sejak pagi, maka diharapkan pekerjaan atau kewajiban mampu dilewati dengan lancar—tidak terburu-buru dan lebih teratur.
Comments