in ,

Jokowi Resmikan Smelter Nikel Milik GNI di Konawe

Oleh sebab itu, ia menekankan kepada semua pihak, baik investor maupun pemerintah daerah, bahwa yang namanya ekspor raw material, yakni produksi nikel akan menjadi bauksit.

“Berkali-kali saya sampaikan setop ekspor nikel. Tahun depan akhir, saya sudah berikan pemanasan terlebih dahulu, setop bahan mentah bauksit. Tahun depannya lagi akan kita setop lagi untuk minerba (mineral dan batu bara) yang lainnya. Dan akhirnya yang kita dapatkan apa? Dan saya perlu mengingatkan juga kepada pemerintah daerah, pak gubernur, pak bupati, agar menjaga iklim investasi agar kondusif sehingga betul-betul nilai tambah itu muncul,” kata Jokowi.

Dengan demikian, ia optimistis manfaat yang akan didapat oleh negara bisa berupa pajak, lapangan pekerjaan, devisa yang tidak sedikit, dan sebagainya.

Baca Juga  Sri Mulyani Apresiasi Komitmen Investasi IFC 9,6 Miliar dollar AS

“Yang biasanya tenaga kerja yang dapat adalah yang negara yang kita kirim bahan mentah, sekarang tenaga kerja muncul di sini. Saya tadi tanya ke pak dirut (direktur utama), ada berapa tenaga kerja yang direkrut di sini maupun di Morowali? (Sebanyak) 27 ribu. Sebuah jumlah, sebuah jumlah yang tidak sedikit, 27 ribu itu. Sehingga ini akan muncul industri-industri 27 ribu, 30 ribu, 40 ribu rekrutmen seperti ini yang kita inginkan. Sehingga semua rakyat kita kita ingin semuanya bekerja, tidak hanya melihat bahan mentah yang diekspor ke negara lain,” kata Jokowi.

Ditulis oleh

Baca Juga  Zakat Fitrah: Besaran dan Cara Bayar Lewat Aplikasi BCA

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *