in ,

Indonesia-AS Bahas Perdagangan Bebas Terbatas

Indonesia-AS Bahas Perdagangan Bebas Terbatas
FOTO: IST

Indonesia-AS Bahas Perdagangan Bebas Terbatas

Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan delapan anggota kongres Amerika Serikat (AS), di Istana Merdeka, Jakarta, pada (3/5). Dalam pertemuan itu, Jokowi dan delapan anggota kongres AS bahas sejumlah isu, utamanya mengenai pentingnya melakukan kesepakatan perdagangan bebas terbatas (limited free trade agreement) antara Indonesia-AS dalam waktu dekat.

Adapun delapan anggota kongres AS yang hadir dalam pertemuan ini, yakni Vern Buchanan, Norma Torres, Terri Sewell, John Rutherford, Claudia Tenney, Carlos Gimenez, Anna Paulina Luna, dan Jenniffer González Colón. Turut pula mendampingi Duta Besar AS untuk Republik Indonesia Sung Y. Kim.

“Jadi partnership kemitraan yang didasari oleh kesetaraan dan menghasilkan kerja sama yang sifatnya win-win. Ini betul-betul ditekankan oleh kedua belah pihak, equal partnership,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya usai mendampingi Jokowi.

Baca Juga  BRI Danareksa Paparkan Manfaat IPO, Dorong Perusahaan Manfaatkan Pasar Modal

Indonesia memastikan kesiapannya untuk mulai membahas kesepakatan mengenai perdagangan bebas terbatas. Selain itu, menurut Retno, Jokowi turut menyampaikan apresiasi atas dukungan AS terhadap keketuaan Indonesia di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

“Indonesia sangat menghargai dukungan Amerika Serikat sebagai salah satu mitra penting bagi ASEAN. Presiden (Jokowi) mengharap agar Amerika Serikat terus memberikan dukungan, support terhadap implementasi dari ‘ASEAN Outlook on the Indo-Pacific’,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Retno, Jokowi juga menekankan pentingnya isu terhadap akses pasar dan perlakuan non-diskriminasi terhadap beragam barang ekspor Indonesia ke AS.

“Presiden (Jokowi) juga menyampaikan tekad kuat Indonesia untuk membangun industri hilir dan harapan Indonesia untuk menjadi bagian dari rantai pasok Amerika Serikat serta dunia. Presiden (Jokowi) mengharapkan agar fasilitas GSP (generalized system of preferences) mendapatkan dukungan untuk dilanjutkan untuk Indonesia,” ucap Retno.

Baca Juga  Keamanan Transaksi Aset Kripto: Pilih ‘Exchanger” Lokal atau Asing?

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan, Pemerintah Indonesia telah mengusulkan perjanjian perdagangan bebas terbatas untuk beberapa bahan baku/komoditas, terutama mineral yang terkait rantai pasokan baterai kendaraan listrik. Usulan perdagangan bebas terbatas ini diharapkan dapat memberi manfaat kredit pajak AS yang ada dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA). Indonesia ingin memanfaatkan cadangan nikel untuk menarik investasi dari perusahaan AS, seperti Tesla dan Ford.

“Menurut saya progress-nya (perdagangan bebas terbatas) makin baik karena saya sudah bicara dengan Menteri Perdagangan Gina Raimundo FTC (Federal Trade Commissioner) dan USTR (Office of the US Trade Representative). Kita seperti sudah ketemu clue dan nanti kita lihat bulan Mei (2023), karena kita akan finalisasikan. Kita siap mulai. Jika ini terjadi (perdagangan bebas terbatas), maka akan menguntungkan kedua belah pihak,” ungkap Luhut pada sekitar awal April 2023 lalu.

Baca Juga  Jangan Salah Kaprah! Inilah 5 Perbedaan Utama Investasi dan Judi “Online”

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *