in ,

IHSG Menguat, Ini Rekomendasi Saham Bulan Maret

IHSG Menguat, Ini Rekomendasi Saham Bulan Maret
FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung menguat sepanjang Maret 2021. Sekuritas yang didirikan sejak tahun 1994 ini memperkirakan, IHSG bergerak di rentang 6.241 sampai dengan 6.428. Sejumlah saham pun diproyeksikan membawa keuntungan.

Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan, selama Maret terdapat beberapa sentimen yang diproyeksikan akan menggerakkan laju bursa saham domestik. Namun, masih terbatas lantaran mayoritas emiten mengalami penurunan laba bersih.

“Di Indonesia, pada Februari juga belum diperkuat oleh data ekonomi karena BI Rate dipangkas, inflasi, penjualan ritel hingga indeks konsumen juga belum mengalami perbaikan karena PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat),” jelasnya dalam webinar yang diikuti Pajak.com, pada Kamis siang (4/3).

Syukurnya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan akomodatif di beberapa industri, antara lain pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 day reverse repo rate (7DRRR) menjadi 3,5 persen; Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen untuk mobil 1.500 cc; pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) rumah di bawah Rp 2 miliar.

Baca Juga  Pemerintah Setujui 6 KEK Baru, Ini daftarnya!

Saham rekomendasi 

Dengan melihat kebijakan itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM memproyeksikan, nilai transaksi pasar saham pada Maret dapat lebih ramai dari Rp 15 triliun per hari pada bulan lalu. “Kami menilai pasar saham juga akan ramai pada Maret karena faktor data ekonomi dan kebijakan akomodatif yang diambil pemerintah, musim publikasi laporan keuangan 2020, dan aksi korporasi beberapa emiten,” kata Roger

Dengan demikian, sekuritas merekomendasikan saham sepanjang Maret 2021 di sektor bahan baku, barang konsumsi primer, energi dan sektor kesehatan.

Untuk sektor bahan baku yang menjadi pilihan antara lain, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). “Sektor-sektor tersebut masih akan mendapat katalis positif dari pergerakan harga komoditas, terutama nikel,” jelas  Roger.

Baca Juga  Dua Smelter dengan Nilai Investasi Rp 60 Triliun Bakal Resmi Beroperasi Pekan Depan

Selanjutnya, untuk sektor barang konsumsi primer pilihannya adalah Astra Agro Lestari Tbk  (AALI), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT. Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

Di sektor energi, Roger menilai, sektor ini masih positif karena harga crude palm oil (CPO) saat ini masih cukup tinggi di kisaran level 3.600 RM per ton. Sehingga sektor yang diuntungkan seperti PT. Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

Baca Juga  OJK: Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 11,40 Persen jadi Rp 7.507 Triliun per Agustus 2024

Sedangkan, di sektor kesehatan Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). “Emiten ini masih mendapat katalis positif dari kebutuhan vitamin dan suplemen yang diperkirakan tetap tumbuh ke depannya dan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tetap tinggi,” jelas Roger.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *