in ,

Enam Tahun Rugi, Bank Jago Cetak Laba Bersih Rp 14 M

Ia menyebutkan, kini Bank Jago telah terintegrasi dengan aplikasi reksa dana online (Bibit.Id) dan superapp (Gojek). Integrasi ini bermanfaat bagi konsumen untuk mengakses produk dan layanan jasa keuangan secara mudah, cepat, dan aman.

“Fitur ‘Kantong Jago’ yang terhubung dengan aplikasi Bibit.ID dan Gojek juga membuat pengelolaan keuangan menjadi lebih disiplin, inovatif dan kolaboratif,” tambah Kharim.

Selain berkolaborasi dengan dua aplikasi itu Bank Jago juga bekerja sama dengan sejumlah fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan lain berbasis digital. Pola kerjasama pembiayaan (partnership lending) ini memberi manfaat bagi Bank Jago untuk ekspansif dengan pengelolaan risiko yang lebih terkendali. Hal ini tecermin pada rasio kredit bermasalah yang berada di level 0,6 persen.

Baca Juga  Keuntungan dan Risiko Investasi pada Deposito Valas

“Pencapaian ini mengonfirmasi bahwa bisnis model kami sudah tepat. Implementasi konsep kolaborasi dengan ekosistem digital dalam melayani nasabah terbukti membuat kami tumbuh anorganik, efektif dan cepat,” kata Kharim.

Ia menambahkan, pertumbuhan kredit berdampak pada pendapatan bunga yang meningkat 478 persen menjadi Rp 355 miliar. Net interest margin (NIM) kini berada di angka 6,1 persen atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,4 persen.

“Kemampuan menekan beban bunga tak lepas dari upaya Jago memperbanyak komposisi dana murah. Hingga akhir September 2021, total dana pihak ketiga mencapai Rp 2,54 triliun, tumbuh 564 persen. Dari jumlah tersebut, dana murah atau CASA (current account saving account) sebanyak Rp 985 miliar atau melonjak 1.031 persen. Sedangkan deposito senilai Rp 1,6 triliun, meningkat 427 persen,” urai Kharim.

Baca Juga  Jokowi Terima Kunjungan CEO Apple, Ini yang Dibahas

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

194 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *