in ,

Transformasi Digital Ciptakan Disrupsi dan Tantangan

Selain itu, Indonesia juga memiliki tantangan dalam pengembangan green economy. Hal ini menjadi salah satu pembahasan penting dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia, pada Oktober lalu.

“Indonesia memiliki komitmen yang sama untuk transformasi ke green economy. Namun, proyek green economy dibarengi oleh kepentingan dari negara-negara maju. Bapak presiden tidak mau tandang tangan di G20 mengenai supply chain. Kenapa? Salah satunya bahwa kita ditekan hanya membuka, bahwa industri pertambangan, harus dikirim sebanyak-banyaknya ke negara lain. Jadi apa bedanya waktu dulu zaman VOC datang ke sini mencari pala dan rempah?,” kata Erick.

Ia menegaskan, pemerintah tidak ingin sumber daya alam (SDA) Indonesia dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi negara maju.

Baca Juga  Sri Mulyani Pastikan Hadir di Sidang Sengketa Pilpres

“Kita tidak anti asing. Tetapi sudah sewajarnya sumber daya alam kita harus dipakai untuk pertumbuhan ekonomi kita yang sebesar-besarnya. Pasar nasional harus dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena itu saya membuat statement, Bapak Presiden Jokowi juga membuat statement, bahwa ini adalah sudah waktunya kita menjadi sentra daripada pertumbuhan ekonomi dunia. Ekonomi dunia menjadi bagian pertumbuhan ekonomi kita. Bukan dibalik, kita hanya dijadikan sapi perah saja,” jelas Erick.

Ditulis oleh

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Perkenalkan Kategori Baru 

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *