in ,

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Konsisten 26 Bulan

Sejalan dengan upaya pemerintah memacu peningkatan output dari sektor industri pengolahan, posisi Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Juni 2022 juga menunjukkan level ekspansif dengan berada pada level 50,2.

Level ekspansif ini juga telah bertahan selama 10 bulan beruntun. Hasil survei PMI Manufaktur yang diterbitkan oleh S&P Global ijuga menyampaikan bahwa responden manufaktur Indonesia berekspektasi positif terhadap kinerja perekonomian selama 12 bulan ke depan meski tantangan global terutama dan disrupsi rantai pasok dan konflik Rusia-Ukraina masih berlanjut.

Sementara itu, pada Mei 2022 impor Indonesia tercatat sebesar 21,00 miliar dollar AS. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Juni 2022), maka nilai impor telah meningkat sebesar 21,98 persen yoy. Positifnya, kontributor utama impor Indonesia adalah berasal dari golongan bahan baku/penolong dengan porsi sebesar 77,27 persen dan disusul barang modal sebesar 14,65 persen, sementara barang konsumsi hanya sebesar 8,08 persen dari total ekspor.

Baca Juga  Jokowi dan Menlu Tiongkok Bahas 4 Isu Penting Ini

“Dengan demikian, besarnya impor bahan baku ini dapat dioptimalkan menjadi produk yang lebih bernilai tambah sehingga dapat memacu output nasional,” pungkasnya.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *