in ,

Strategi Indonesia Wujudkan Transisi Energi dan Iklim

Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyampaikan, bahwa hadirnya Indonesia di forum ini merupakan undangan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

“Presiden Joe Biden telah mengundang sejumlah negara-negara utama untuk hadir pada pertemuan ini dan pada kesempatan malam ini Bapak Presiden Joko Widodo adalah salah satu dari hanya 10 kepala pemerintahan lainnya yang hadir dan berbicara dalam pertemuan melalui virtual setting,” kata Mahendra.

Ia mengungkapkan, pertemuan Major of Economies on Energy and Climate 2021 ini bertujuan untuk menggalang kerja sama negara-negara utama untuk langkah-langkah konkret guna mewujudkan target dan menyiapkan pertemuan Conference of Parties (COP) 26 di Glasgow pada November mendatang.

Baca Juga  Pemerintah dan WRI Indonesia Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel

“Tujuan secara spesifik adalah memastikan perubahan suhu dunia tidak melebihi satu setengah derajat celsius. Dalam konteks tersebut, yang menjadi satu fokus utama adalah penyampaian terkait nationally determined contribution (NDC), yaitu komitmen masing-masing negara yang disampaikan dalam kerangka rencana program dan tujuan untuk mengatasi perubahan iklim, khususnya terkait transisi ke energi baru dan terbarukan,” jelas Mahendra.

Selain itu, lanjutnya, Presiden Biden juga mengundang peserta lainnya untuk mendukung global methane pledge, yaitu kesepakatan atau janji bersama untuk juga mengatasi emisi yang disebabkan oleh gas metan. Peserta lainnya adalah Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa, serta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Terkait dengan global methane pledge yang merupakan usulan dan permintaan dukungan dari Presiden Biden. Bapak Presiden Jokowi menyampaikan secara umum mendukung langkah tadi dengan menyarankan agar seluruh prosesnya dilakukan secara terbuka melalui mekanisme yang transparan dan bersifat partisipatif. Indonesia telah menyampaikan dukungannya terhadap global methane pledge yang bertujuan mengurangi 30 persen emisi metana global pada tahun 2030,” ungkap Mahendra.

Baca Juga  Airlangga Tegaskan Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan

Presiden Jokowi juga turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *