in ,

Sri Mulyani: PDB Indonesia Sudah Kembali ke Prapandemi

Ia mengungkap, saat ini Indonesia harus mewaspadai lonjakan inflasi dunia, terutama di negara-negara maju. Seperti Amerika Serikat (AS) yang telah menembus di angka 7,5 persen.

“Yang harus diwaspadai tadi disampaikan ke presiden adalah lonjakan inflasi dunia, terutama di negara-negara maju. Seperti diketahui AS mencapai 7,5 persen inflasinya pada bulan Februari ini, dan ini akan mendorong kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas. Tentu akan memberikan dampak spillover atau rambatan yang harus diwaspadai dalam bentuk capital flow,” ungkap Sri Mulyani.

Ia menjelaskan, arus modal (capital flow) akan berpengaruh negatif pada kenaikan suku bunga dan imbal hasil (yield) dari surat berharga negara (SBN). Hal ini akan mendorong biaya surat utang negara.

Baca Juga  Sri Mulyani Pastikan Hadir di Sidang Sengketa Pilpres

“Lingkungan ini harus diwaspadai karena negara-negara emerging, inflasinya sudah mengalami peningkatan, seperti Argentina mencatat inflasi 50 persen, Turki 48 persen, Brazil 10,4 persen, Rusia 8,7 persen, dan Meksiko 7,1 persen. Kenaikan inflasi yang tinggi tentu akan bisa mengancam proses pemulihan ekonomi karena daya beli masyarakat tentu akan tergerus. Ini yang akan diwaspadai,” ungkap Sri Mulyani.

Ditulis oleh

Baca Juga  Presiden Jokowi Serukan Aksi Komprehensif dalam Memerangi TPPU

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *