Rent to Own Akses Pemilikan Rumah Bagi MBR
Pajak.com, Jakarta – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF bersinergi dengan Proline Finance dan Pinhome, dalam membuka sekaligus meningkatkan akses pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income). Adapun program yang disepakati oleh ketiga pihak tersebut yakni Pembiayaan Sewa-Beli (Rent to Own).
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menyampaikan, program Pembiayaan Rent to Own ini diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan backlog kepemilikan rumah, dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Herry juga memastikan, semua kebijakan pembiayaan perumahan yang dikembangkan pemerintah didorong untuk dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, baik formal dan informal; serta telah berlandaskan prinsip keterjangkauan, keberlanjutan, aksesibilitas, ketersediaan dan ramah lingkungan.
“Oleh karena itu, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT Sarana Multigriya Finansial karena telah menjadi bagian dari solusi yang mengatasi masalah perumahan ini dengan menjadi salah satu implementor produk pembiayaan sewa-beli rumah,” ujarnya usai acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan Sewa Beli, di Kronjo Regency, Tangerang, Banten, dikutip Pajak.com, Senin (26/12).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengungkapkan, program Pembiayaan Rent to Own menawarkan solusi pemilikan rumah yang dapat menjadi jembatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan tidak tetap. Pasalnya, masyarakat dalam kelompok ini masih terus terkendala dalam memenuhi administrasi perbankan.
Ananta menambahkan, produk ini dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau, serta membuka potensi baru bagi penyalur pembiayaan perumahan. Ia berharap, kerja sama yang terjalin ini dapat memberikan dampak yang baik dan signifikan baik untuk meningkatkan volume penyaluran pembiayaan perumahan dan pemenuhan backlog perumahan, maupun pemulihan ekonomi nasional.
“Program ini merupakan salah satu upaya dan bentuk keberpihakan kami kepada masyarakat Indonesia untuk memperoleh haknya dalam mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan dan belum terfasilitasi,” ucapnya.
Ia menyebut, dalam kerja sama ini SMF berperan sebagai penyedia dana yang disalurkan melalui Proline Finance selaku lembaga keuangan. Adapun skema yang dilakukan yakni melalui refinancing atas pembiayaan sewa-beli yang telah disalurkan oleh Proline Finance sebagai lembaga keuangan nonbank dan telah terdaftar di OJK, dengan agunan yang diikat fidusia.
Sementara Pinhome berperan sebagai aggregator yang menyediakan jasa sewa-beli yang membeli rumah secara bulk dari developer, dan disewakan (dengan opsi membeli/sewa-beli) pada masyarakat (end user).
Melalui program ini, masyarakat diyakini punya akses baru sebagai alternatif pemilikan rumah yang terjangkau untuk meningkatkan taraf hidupnya melalui dua langkah mudah. Pertama, masyarakat menentukan rumah idaman yang ingin dimiliki, kemudian Pinhome akan melakukan inspeksi terhadap legalitas rumah tersebut.
Kedua, masyarakat mengirimkan dokumen persyaratan seperti KTP, NPWP, bukti penghasilan, dan dokumen pendukung lainnya kepada Proline Finance melalui Pinhome untuk dilakukan analisa kelayakan pembiayaan.
Program ini bakal lebih banyak membuka kesempatan bagi masyarakat non-fixed income, karena dalam proses analisa akan lebih mempertimbangkan seberapa besar keinginan nasabah untuk menyewa, menempati, sekaligus memiliki rumah tersebut.
Adapun berbagai kemudahan yang akan didapatkan melalui program ini, antara lain uang muka atau DP yang terjangkau, cicilan per bulan yang ringan seperti biaya sewa rumah, serta opsi kepemilikan rumah di akhir periode program.
Direktur Utama Proline Finance Erisca Wiraatmadja menyatakan, program ini dapat menjadi alternatif bagi peminat properti yang ingin memiliki rumah selain melalui pembiayaan perumahan konvensional. Selain itu, seluruh lapisan masyarakat terutama yang belum mempunyai akses ke perbankan diharapkan bisa memiliki rumah hunian melalui program ini.
Senada dengan hal itu, CEO-Founder Pinhome Dayu Dara Permata menuturkan, program sewa-beli ini hadir sebagai bagian dari visi utama Pinhome untuk membuka akses kepemilikan rumah pertama bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, dalam hal ini segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan tidak tetap.
Melalui program ini, Dara berharap bahwa pihaknya bisa menjadi jalan pembuka atau jembatan bagi banyak orang untuk memiliki rumah hunian mereka, menuju penghidupan yang lebih baik.
“Pinhome memiliki visi utama menjadikan properti lebih dapat diakses untuk meningkatkan penghidupan dan inklusi finansial untuk masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Pinhome menghadirkan solusi lewat program ini, konsumen bisa mencicil rumah dengan biaya setara biaya sewa bulanan,” pungkas Dara.
Comments