in ,

Relaksasi Pajak Ungkit Intensitas Daya Beli Masyarakat

Lembaga kajian ekonomi Mandiri Institute juga melaporkan, Sejak Februari lalu mulai ada peningkatan belanja setelah ada penurunan cukup tajam sejak akhir Desember 2020. Kenaikan belanja tertinggi ada di fesyen dan restoran. Hal ini terjadi di semua kelompok masyarakat, baik kelas bawah dengan rata-rata penghasilan Rp 5,8 juta per bulan. Kemudian menengah Rp 8,4 juta per bulan dengan porsi 56 persen. Kelas atas Rp 41,7 juta per bulan yang memegang porsi 23 persen yang sangat menentukan perbaikan ekonomi nasional. Data itu menunjukkan, belanja kelas atas sudah mulai terlihat meskipun sangat bergantung dengan tinggi atau rendahnya kasus positif Covid-19. Mereka kembali mengerem belanja ketika kasus Covid-19 meningkat.

Baca Juga  Panduan Mudah Tukar Uang Baru dengan Aplikasi PINTAR

Menurut ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi, berbagai kebijakan pemerintah itu dinilai mampu menjaring kelompok masyarakat kelas atas yang selama ini masih menahan diri untuk berbelanja. Ia mengatakan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada konsumsi rumah tangga.

“Bila perluasan kebijakan relaksasi tersebut dieksekusi dalam waktu dekat, maka konsumsi rumah tangga akan meningkat cukup besar pada awal semester II-2021, kata Fithra. Menurutnya, dengan mendorong konsumsi kembali ke situasi sebelum Covid-19 maka pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 3,5 persen, sementara sisanya bisa ditopang dari ekspor dan investasi agar bisa mencapai target 5 persen.

Ditulis oleh

Baca Juga  Wamenkominfo Soroti Urgensi Perlindungan Data Pribadi dan Privasi

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *