in ,

PGN Perkuat Pengelolaan Gas Bumi “Renewable Energy”

Menurutnya, gas merupakan salah satu bentuk energi yang dibutuhkan dalam masa transisi dari fosil fuel menuju renewable energy. “Kita tidak bisa langsung memenuhi kebutuhan energi dari fosil fuel ke renewable energy secara serta merta. Harus ada perantaranya salah satunya adalah gas,” tambahnya.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar menambahkan, kebutuhan gas termasuk LNG di Asia Pasifik sudah mengalami kenaikan mulai tahun 2021. Pascapandemi diperkirakan pertumbuhan global LNG sekitar 4,2 persen. Cina dan India adalah dua negara yang sangat fokus terhadap energi yang lebih ramah lingkungan, sehingga LNG dibutuhkan untuk memenuhi masa transisinya.

“Infrastruktur LNG di masa depan akan masif terutama dengan proyek penugasan di wilayah Indonesia Timur, serta mendukung program strategis perusahaan untuk dapat merambah di pasar LNG internasional,” ujar Syahrial.

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Sugeng Suparwoto mengatakan, pihaknya akan mendukung upaya eksplorasi dan pemanfaatan gas bumi, sehingga diharapkan mampu mengatasi krisis minyak di masa depan. Ia mencatat, cadangan gas bumi di Indonesia sekitar 43,6 trillion cubic feet (TCF).

“Sepakat dengan Arcandra Tahar, gas bumi dapat menjadi perantara di masa transisi energi menuju renewable energy dan dapat menjadi peaker (sistem) di saat-saat tertentu khususnya untuk pembangkit listrik. Selain itu, ada pertumbuhan LNG di tahun 2035 yang diperkirakan dari Cina, ASEAN, dan Asia Selatan (Bangladesh dan Pakistan),” kata Sugeng.

Ditulis oleh

Baca Juga  Sri Mulyani Pastikan Hadir di Sidang Sengketa Pilpres

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *