in ,

Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN

Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Pandemi Covid-19 merupakan tantangan bagi setiap negara anggota di ASEAN, sekaligus momentum untuk membangun dan memperbaiki fundamental kawasan agar jadi lebih baik dan resilient.

Pada ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM) tahun ini yang diadakan secara virtual pada 25 hingga 30 Maret lalu, negara-negara di kawasan ASEAN memandang bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan yang besar, tetapi mulai menunjukkan sinyal pemulihan yang cukup kuat.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan perekonomian ASEAN yang terkontraksi sebesar 3,4 persen di tahun 2020, diprediksi mengalami perbaikan signifikan di tahun 2021 dengan pertumbuhan sebesar 4,9 persen.

Sementara itu, kinerja perekonomian Indonesia tahun 2020 cukup terjaga dengan kontraksi sebesar 2,1 persen didukung dengan implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta terjaganya koordinasi kebijakan fiskal dan moneter.

Baca Juga  Wamenkominfo Soroti Urgensi Perlindungan Data Pribadi dan Privasi

Pada Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pandemi Covid-19 merupakan kejadian luar biasa yang dialami secara global. Ia mendorong agar pemimpin-pemimpin di kawasan ASEAN terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan sejumlah lembaga internasional dalam memitigasi risiko dan menangani dampak pandemi.

“Kami mendorong kerja sama untuk menangani pandemi dengan fokus pada percepatan distribusi vaksin kepada seluruh lapisan masyarakat, perlindungan ekonomi masyarakat menengah ke bawah dan UMKM, serta penyediaan layanan kesehatan yang selalu memadai,” paparnya dalam pertemuan AFMGM yang dikutip Pajak.comRabu (1/4).

Ditulis oleh

Baca Juga  BPK Minta Pemerintah Terus Tingkatkan Kualitas APBN

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *