in ,

Pemerintah dan Pelaku Wisata Optimistis Pariwisata Pulih

Sementara itu, Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani  menyoroti pentingnya peran pemerintah dan perbankan untuk mendukung pemulihan pariwisata. Misalnya, menunda kenaikan suku bunga agar pelaku pariwisata dapat bertahan hingga kondisi pariwisata mencapai titik prapandemi. Ia membeberkan, banyak hotel dan restoran terpaksa ditutup dan hampir 2 juta pekerja di sektor ini kehilangan pekerjaan selama pandemi COVID-19.

“Dengan adanya kebijakan pemerintah yang melonggarkan pembatasan kegiatan dan adanya pertumbuhan pariwisata domestik, tingkat occupancy sudah  mulai membaik,” ucap Hariyadi.

Hariyadi juga menyarankan agar para pengusaha mengadopsi teknologi dan standar kebersihan yang baik. Sebab, untuk menghidupkan industri pariwisata membutuhkan pendekatan holistik serta menumbuhkan hotel dan restoran.

CEO dan Presiden grup manajemen hotel swasta dan independen terbesar di Asia Tenggara Archipelago Internasional John M Flood juga menyampaikan, industri perhotelan saat ini sedang mengalami banyak perubahan. Namun ia sangat optimistis akan terjadi pemulihan dengan kondisi saat ini yang berangsur membaik.

Baca Juga  Mengenal 5 Jenis Budaya Kerja

“Archipelago telah melihat tingkat okupansi rebound pada pertengahan 2021 dan optimistis bahwa 2022 bisa menjadi tahun bumper untuk sektor pariwisata dan perhotelan” kata John.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *