in ,

Pariwisata Jadi Fokus Utama Rencana Kerja Pemerintah

Dia mengatakan, instrumen yang bisa digunakan dalam APBN untuk mendukung sektor parekraf dilakukan mulai dari pemberian insentif perpajakan, insentif untuk pembayaran abonemen listrik bagi pelaku usaha pariwisata yang ditanggung pemerintah, hingga melalui alokasi belanja negara baik itu pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Ia menambahkan, alokasi belanja pemerintah untuk dukungan pariwisata tidak selalu melalui anggaran Kemenparekraf, karena sektor pariwisata memiliki dimensi yang banyak dan luas. Alokasi belanja tersebut, lanjutnya, bisa saja melalui kementerian/lembaga lain, atau tetap bisa dikoordinasikan oleh Kemenparekraf sehingga bisa menjadi sebuah paket dukungan bagi sektor pariwisata yang lebih baik.

“Saya juga tentu akan mendukung koordinasi antara belanja pusat dan daerah sehingga dalam hal ini Kementerian Pariwisata bisa merasakan bahwa anggaran tidak hanya yang ada di dalam account di Kementerian Pariwisata,” ucapnya.

Baca Juga  Menparekraf Ungkap 5 Strategi Pemerintah Gaet Musisi Kelas Dunia

Contohnya, sambung Sri Mulyani, seperti yang dilakukan di berbagai destinasi pariwisata seperti Mandalika, Borobudur, atau Danau Toba, itu semuanya menggunakan berbagai instrumen APBN baik itu melalui kementerian/lembaga sampai kepada pembiayaan atau KPBU.

“Jadi ini adalah berbagai inovasi pembiayaan yang kami akan siap untuk mendukung dan menggunakannya di dalam rangka memulihkan kembali ekonomi masyarakat,” imbuhnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  Amartha dan CELIOS Luncurkan Fintech Media Toolkit

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *