in ,

Larangan Mudik Jadi Momentum Kebangkitan Ritel

Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati berharap, industri ritel bisa semakin membaik pada momen Lebaran 2021. Ia mengatakan tidak ada mudik membuat Lebaran ini kembali menjadi puncak kegiatan di pusat belanja. Terlihat dari kunjungan mal yang meningkat pada hari-hari ini jelang Lebaran.

“Kalau kita lihat 2020 ritel paling berat karena industri turun 70 persen-90 persen, di kuartal 2 ini ada perbaikan traffic di pusat belanja maupun pendapatan ritel, penjualan di supermarket meningkat, kebutuhan garmen meningkat,” jelasnya pada acara Squawk Box (Selasa, 11/05/2021).

Perkiraan itu diperkuat dengan data Bank Indonesia yang menunjukkan, indeks keyakinan konsumen (IKK) membaik dari 85,80 pada Februari menjadi 93,40 di bulan Maret. Fetty optimistis, kondisi ekonomi pada saat ini mulai membaik dan masyarakat mulai percaya diri untuk beraktivitas di luar rumah. Ia memprediksi, pada semester kedua tahun depan bisnis ritel mulai bangkit dengan dorongan dari pemerintah. Meski bisnis ritel diperkirakan kembali normal baru pada 2022 mendatang, dari hitungan bisnis Sarinah saat ini masih sesuai dengan rencana perusahaan meskipun BUMN ini masih merugi. Dilihat dari bujet 2021, baik dari pendapatan maupun operational expenditure masih  sesuai dengan prediksi.

Baca Juga  Pemerintah dan WRI Indonesia Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel

“Rugi laba masih negatif berhubung revenue masih belum normal, masih ada pemugaran untuk capex (capital expenditure) Sarinah. Tapi ini masih on track, mudah-mudahan di Q4 kita bisa jaga revenue tapi kita bicara normal baru terlihat di 2022 dan 2023,” jelas Fetty.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *