in ,

Krakatau Steel Kolaborasi Bangun Industri Baja

Sementara Vice President Tata Metal Lestari Stephanus Koeswandi menjelaskan, kondisi bumi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, pemanasan global terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya.

“Karena kekhawatiran itulah Tata Metal Lestari dan Tatalogam Group berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan ini. Berbagai upaya dilakukan guna mencapai target zero emission. Salah satunya dengan menerapkan industri 4.0, serta menggandeng pihak lain sehingga industri baja di tanah air ini menjadi industri yang lebih ramah lingkungan. Bersama Krakatau Steel, Tata Metal Lestari kolaborasi untuk menuju industri baja yang berkelanjutan, yang hijau. Persediaan baja di Indonesia sudah berkecukupan, sehingga tidak perlu impor,” kata Stephanus.

Bersamaan dengan penandatanganan komitmen ESG, Tata Metal Lestari melakukan pelepasan dua produk hijau dengan nama Hijau Ubud dan Hijau Buaran untuk diekspor ke Australia. Produk ramah lingkungan ini menggunakan pendekatan early nexalume yang berarti environmental responsible and sustainability.

Stephanus menambahkan, pihaknya juga akan meluncurkan EARLY label, yakni setiap produk Tata Metal Lestari akan mengadopsi sustainable manufacturing practice berbasis ESG.

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Perkenalkan Kategori Baru 

“Kami melepas 125 ton produk Hijau Buaran dan Hijau Ubud. Dengan ekspor yang dilepas, total kita sudah ekspor 2.650 ton produk serupa dari target 5.000 ton per bulannya,” tambahnya.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *