Sebagai informasi, produksi Kabupaten Barru pada tahun 2020 mencapai 135.273 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 77.606 ton beras dari total luas sawah seluas 22.176 ha. Angka itu diprediksi meningkat pada tahun ini, karena setiap 1 ha petani mampu memproduksi 8,5 ton per ha.
“Provitas 2020 hanya 6,10 ton per hektare. Kalau tahun ini bisa 8,5 ton per hektare. Itu artinya ada peningkatan yang luar biasa karena benih dan pupuk yang disalurkan terus terdistribusikan. Alhamdulillah kami sudah pakai benih bersertifikat,” jelas Suardi.
Menurut Suardi, dari total 14 Kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan, Wilayah Barru termasuk yang paling diperhitungkan. Apalagi Barru masuk lima besar penghasil komoditas padi unggul, terutama dalam menyangga kebutuhan pangan di Sulsel.
“Alhamdulillah, supporting dari pertanian sangat memuaskan. Kami bersyukur Pak Menteri terus memberi perhatian,” katanya.
Selain di Barru, panen raya juga berlangsung di Kabupaten Maros. Di sana, terdapat 20.484 ha potensi panen di tahun 2021. Menurut Bupati Maros Syafril Chaidir Syam Angka itu kemungkinan besar terus bertambah seiring luasnya tanaman yang belum terpanen.
“Sedangkan luasan panen di tahun 2020 mencapai 44.215 ha dengan produksi padi sebesar 195.175 ton gabah kering giling atau setara 111.973 ton beras. Dulu provitas hanya 4,41 ton per hektare, sekarang mencapai 8 ton,” jelas Syafril.
Comments