in ,

Kemenperin Dorong Kemitraan IKM dengan Industri Besar

Hingga 13 Desember 2021, program e-Smart IKM Ditjen IKMA telah membina 4.600 pelaku IKM melalui workshop, pendampingan, dan pembinaan lainnya yang menjadi bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Sebanyak 3.256 IKM masuk dalam tahapan sustainability program yang meliputi kegiatan workshop e-Smart IKM, webinar dan pendampingan digital marketing. Sejak 2017-2020, program e-Smart IKM Kemenperin telah melibatkan 13.183 IKM di seluruh daerah.

Reni menambahkan, program unggulan lainnya adalah penumbuhan wira usaha baru (WUB). Program ini sudah dilaksanakan dengan melatih sebanyak 6.258 wira usaha, dengan 3.408 WUB di antaranya telah mendapatkan legalitas atau izin usaha.

Pelatihan atau bimbingan teknis dan manajemen kewirausahaan yang diberikan kepada 6.258 WUB tersebut, berasal dari kegiatan Satker Pusat sebanyak 2.534 WUB, Satker Dekonsentrasi sebanyak 3.410 WUB, serta Satker Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia sebanyak 314 WUB.

Baca Juga  Tunjukkan Kompetensimu, Berikut “Tips” Tingkatkan Rasa Percaya Diri di Kantor

Berikutnya, program Santripreneur Ditjen IKMA sepanjang 2021 telah menjangkau 14 pondok pesantren dan membina 236 santri melalui bimbingan dan pendampingan teknis serta bantuan mesin/peralatan, dan meliputi beberapa bidang pembinaan, di antaranya IKM fesyen, olahan pangan, alas kaki dan perbengkelan. Program Santripreneur ini digelar sejak Maret hingga November 2021.

Sedangkan program restrukturisasi mesin/peralatan IKM tahun ini telah diberikan kepada 115 IKM, dengan total nilai potongan Rp12,1 miliar, dan nilai investasi sebesar Rp77,7 miliar. Tak hanya itu, Ditjen IKMA juga fokus menggelar fasilitasi dan pendampingan kepada para IKM di sentra-sentra IKM.

Ditulis oleh

Baca Juga  Jokowi Apresiasi BRI dalam Pengembangan UMKM

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *