in ,

Kemenhub Usul Tarif KRL Commuter Line Naik April 2022

Kemudian, studi ATP-WTP yang dilakukan YLKI menyatakan, KCI memiliki ruang untuk menaikkan tarif senilai Rp 2.000 pada 25 kilometer pertama menjadi Rp 5.000. Implikasi dari penyesuaian tarif itu adalah terkikisnya jumlah penumpang sebanyak 3 persen. Kendati demikian, sebanyak 95,5 persen penumpang KRL Commuter Line menyatakan akan tetap menggunakan layanan ini jika terjadi kenaikan tarif.

“Saya kita moda transportasi KRL Commuter Line jadi moda transportasi yang dianggap paling murah, sehingga loyalitas pada KRL Commuter Line sangat tinggi,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.

Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Wawan Ariyanto menambahkan, perseroan saat ini sedang mengembangkan pembelian tiket dengan teknologi account based ticket (ABT). Nantinya, ABT akan dihubungkan dengan kartu multitrip (KMT) yang menjadi alat pembayaran KRL saat ini. ABT itu akan memilah penumpang yang berhak mendapatkan PSO atau tidak. Artinya, ada penumpang yang harus membayar tiket mencapai Rp 14.981 untuk 25 kilometer pertama—sesuai dengan harga nonsubsidi yang ditetapkan KCI dalam mengangkut satu penumpang.

Baca Juga  Catat! Jadwal Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

“(Secara) prinsip, kalau (sistem ABT) disetujui, kami siap karena kami sedang membangun sistem ABT. Saya yakin ini akan memberikan SPO yang tepat sasaran,” kata Wawan.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *