in ,

Kebijakan KSSK untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) didesain sebagai upaya untuk kembali mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di dalam APBN, terdapat anggaran PEN yang meningkat 22 persen menjadi Rp 699,43 triliun, yang dialokasikan untuk kesehatan sebesar Rp 176,30 triliun, bantuan sosial sebesar Rp 157,41 triliun, dukungan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan korporasi sebesar Rp 184,83 triliun, insentif usaha sebesar Rp 58,46 triliun, serta Rp 122,44 triliun demi dukungan program prioritas.

“Lima program tersebut diarahkan untuk menjadi game changer di tahun 2021,” jelas Sua dalam acara bertajuk “ Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional”, di Surabaya, pada (1/4).

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menjelaskan, berdasarkan pemetaan, terdapat 38 subsektor prioritas dengan kontribusi besar pada produk domestik bruto (PDB); enam subsektor ekspor berdaya tahan; 15 subsektor pendorong pertumbuhan; 17 subsektor penopang pemulihan.

Baca Juga  Pemerintah dan WRI Indonesia Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel

“Khusus di Jawa Timur, 21 subsektor prioritas pada triwulan IV 2020 menunjukkan perbaikan kapasitas produksi dibandingkan dengan triwulan III 2020 dan diperkirakan berlanjut pada triwulan I 2021. Namun, penambahan pembiayaan melalui perbankan masih terbatas,” sebut Destry.

Ditulis oleh

Baca Juga  Presiden Jokowi Serukan Aksi Komprehensif dalam Memerangi TPPU

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *