in ,

IMF Cemas dengan Pertumbuhan Mata Uang Kripto

Alasan lainnya, IMF memandang, standardisasi regulasi yang masih lemah. Pertumbuhan kripto yang cepat tidak diimbangi dengan kebijakan yang memadai. Dengan karakteristik nilai yang volatil, aset kripto bisa menjadi pedang bermata dua bagi investor.

“Pembuat kebijakan perlu melihat iklan cryptocurrency dan memastikan mereka menjelaskan kepada orang-orang tentang risiko yang terkait dengan berinvestasi dalam aset yang tidak stabil seperti itu. Harga dapat berfluktuasi secara liar bahkan dalam satu hari perdagangan,” kata Randell. Ia menyayangkan, banyak kaum muda sangat tertarik pada pasar ini dan sering kali melakukan investasi pertama mereka dalam mata uang kripto, menggunakan pinjaman dan kartu kredit untuk melakukannya.

FCA menunjukkan data bahwa 2,3 juta warga Inggris memiliki aset kripto. Sebanyak 12 persen dari mereka membelinya dengan menggunakan kredit dan 12 persen di antaranya meyakini bahwa kepemilikan aset kripto akan dilindungi oleh FCA. Padahal, kenyataannya tidak demikian.

Baca Juga  SMF Dorong Pembiayaan Perumahan Berkelanjutan dan Pengembangan ESG

Selain nilai yang bisa jatuh sewaktu-waktu, investor juga akan dihadapkan dengan kewajiban membayar kembali pinjaman mereka untuk memiliki kripto. Untuk itu, IMF mengatakan regulator nasional harus memiliki ketentuan yang berlaku secara global dan meningkatkan pengawasan secara lintas batas.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *