in ,

DPR Setujui Anggaran Penerimaan Operasional BI 2022

Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa dasar penyampaian ATBI 2022 adalah asumsi makro, yang didasarkan pada kesamaan asumsi makro dalam APBN 2022 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen, tingkat inflasi sebesar 3 persen, dan nilai tukar rupiah mencapai Rp 14.350.

Ia pun menyampaikan, pihaknya akan terus mendorong peningkatan penerimaan pada tahun depan dengan memanfaatkan celah yang ada dari ketidakpastian global, namun dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian.

“Kami terus memanfaatkan celah-celah yang ada dalam ketidakpastian dalam meningkatkan penerimaan, searching for higher yield, dengan tetap menerapkan manajemen risiko yang baik,” katanya.

Perry optimistis bahwa perekonomian Indonesia tahun depan akan mampu bangkit meski masih terdapat beberapa permasalahan global yang harus diwaspadai dan diantisipasi. Terlebih ancaman tekanan inflasi berpotensi terjadi pada pertengahan tahun depan jika ada kenaikan harga energi maupun permintaan yang lebih cepat.

Baca Juga  Presiden Jokowi Serukan Aksi Komprehensif dalam Memerangi TPPU

“Nanti ada tekanan inflasi pada paruh waktu tahun depan kalau ada kenaikan harga energi maupun kenaikan permintaan yang lebih cepat. Bisa saja berisiko terhadap nilai tukar karena ada tapering,” ujarnya.

Tidak hanya itu saja, BI pun terus mendorong ekonomi dan keuangan yang inklusif, penguatan kapasitas UMKM dan penguatan kapasitas pengelolaan keuangan, termasuk ekonomi dan keuangan syariah.

Ditulis oleh

Baca Juga  Mempelajari Teknik Presentasi Memukau ala Steve Jobs

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *