in ,

BRI dan Smartcoop Akselerasi Digitalisasi Koperasi

Ia menjelaskan, proses modernisasi koperasi akan terbagi menjadi empat tahap, yakni fase pemodelan yang digelar tahun 2021, fase replikasi pada tahun 2022, fase masifikasi pada tahun 2023, dan pemantapan serta pengembangan lanjutan pada 2024.

“Tahap sekarang ini baru pemodelan. Ini belum hasil akhir tapi awal atau kick off ada 100 koperasi sebagai model yang kita akan lanjutkan pengembangan di tahun mendatang,” kata Ahmad.

Selain itu, terdapat enam pendekatan umum untuk memodernisasi koperasi.

Pertama, pendekatan dari aspek akses pembiayaan. Ahmad menjelaskan, pihaknya siap menyalurkan dukungan pembiayaan pada koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) dengan dua skema, yakni modal kerja dan investasi.

Baca Juga  SMF Dorong Pembiayaan Perumahan Berkelanjutan dan Pengembangan ESG

“Investasi diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan pabrikasi, sedangkan di on farm, kami arahkan petani untuk memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR),” kata Ahmad.

Kedua, pendekatan fasilitasi kemitraan. Ia mengatakan, hal itu dilakukan agar koperasi mendapat kepastian terkait akses pemasaran dimana produk-produk mereka ke depan sudah ada yang menyerap lewat kerja sama dengan pihak swasta.

“Koperasi yang akan menjadi role model modernisasi adalah mereka yang sudah memiliki off-taker. Contoh, seperti yang dilakukan Koperasi Tani Hijau Makmur di Tanggamus, Lampung, yang bergerak pada komoditas pisang dengan off-taker dilakukan PT Great Giant Pineapple (GGP),” kata Ahmad.

Ketiga, pendekatan lewat adopsi teknologi. Adanya dukungan teknologi sangat diperlukan pada aspek pabrikasi untuk meningkatkan produktivitas sehingga terus mendorong koperasi masuk ke ekosistem digital.

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *