“Perusahaan kecil paling terpukul. Sementara sebagian besar perusahaan menghadapi kesulitan, perusahaan yang lebih besar cenderung mengalami penurunan penjualan yang lebih kecil dan lebih mungkin untuk mengadopsi teknologi canggih dan menerima insentif pemerintah,” katanya.
Mattoo mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu negara Asia yang lebih awal melakukan vaksinasi secara nasional. Untuk itu, lanjutnya, vaksinasi secara merata ke seluruh wilayah dan 3T tetap menjadi hal terpenting agar pengendalian wabah ini bisa berjalan optimal dalam jangka pendek.
“Vaksinasi dan pengujian yang dipercepat untuk mengendalikan infeksi COVID-19 dapat menghidupkan kembali kegiatan ekonomi di negara-negara yang sedang berjuang pada paruh pertama tahun 2022, dan menggandakan tingkat pertumbuhan mereka tahun depan,” imbuhnya.
Pihaknya memprakirakan, sebagian besar negara di kawasan Asia termasuk Indonesia dan Filipina dapat memvaksinasi lebih dari 60 persen populasi pada paruh pertama tahun 2022. Meskipun hal itu tidak akan menghilangkan infeksi, Mattoo meyakini upaya itu akan secara signifikan mengurangi angka kematian, serta memungkinkan dimulainya kembali aktivitas perekonomian.
Di sisi lain, Indonesia juga perlu melakukan empat upaya serius untuk menangani Covid-19 yang berkepanjangan, yaitu mengatasi keraguan vaksin dan keterbatasan kapasitas distribusi untuk mencegah cakupan yang tidak stabil; meningkatkan pengujian, penelusuran, dan isolasi untuk mengendalikan infeksi (3T); meningkatkan produksi vaksin daerah untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan impor; dan memperkuat sistem kesehatan untuk menghadapi kehadiran penyakit yang berkepanjangan.
“Bantuan internasional diperlukan untuk mendukung upaya nasional di semua bidang ini, terutama di negara-negara dengan kapasitas terbatas,” imbuhnya.
Comments