in ,

Akuisisi Bank Mayora, BNI Bangun Bank Digital

Secara rinci, BNI mengambil alih 169,08 juta saham Bank Mayora milik International Finance Corporation (IFC). Dengan demikian, BNI akan memegang hampir sekitar 1,2 miliar saham yang mewakili 63,92 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora. Saat ini, PT Mayora Inti Utama menguasai 80 persen saham Bank Mayora, sementara sisanya 20 persen dimiliki IFC. Setelah pengambilalihan oleh BNI, kepemilikan saham Mayora Inti Utama menjadi sebesar 36,08 persen.

Dalam prospektus yang dirilis BNI, Bank Mayora menyatakan, akuisisi ini akan memperkuat struktur permodalan yang telah sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/POJK.03/2020. Bank Mayora pun berharap, perubahan fokus menjadi bank digital diharapkan dapat mendukung daya saing bisnis di masa depan.

Baca Juga  Lippo Karawaci Libatkan Mitra Strategis dalam Menerapkan ESG

Berdasarkan laporan keuangan hingga September 2021, Bank Mayora mengantongi laba bersih tahun berjalan Rp 32,7 miliar. Angka ini meningkat berkali lipat dari periode yang sama tahun 2020, yakni Rp 9,8 miliar.

Pendapatan bunga Bank Mayora pada kuartal III-2021 tercatat hanya Rp 371,6 miliar, turun dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 403,8 miliar. Sedangkan beban bunga Bank Mayora hingga September 2021 mencapai Rp 172 miliar, turun dari periode yang sama 2020 yakni Rp 197,7 miliar.

Adapun pendapatan bunga bersih Bank Mayora kuartal III-2021 mencapai Rp 199,6 miliar, turun dari Rp 206,1 miliar pada kuartal III-2020. Peningkatan laba perusahaan sejalan dengan beban operasional yang berkurang. Tercatat, beban operasional Bank Mayora mencapai Rp 166,8 miliar atau turun dari Rp 196,1 miliar pada periode sebelumnya. Pos pemangkasan terbesar berada pada beban tenaga kerja yang berkurang dari Rp 102,3 miliar menjadi Rp 86,1 miliar.

Baca Juga  WIKA Harus Jadi Pionir Penerapan ESG Industri Konstruksi

Selain itu, Bank Mayora telah menyalurkan kredit senilai Rp 3,7 triliun hingga September 2021. Angka ini turun dari angka pembiayaan yang diberikan pada periode yang sama di tahun 2020, yaitu Rp 4,2 triliun. Sedangkan rasio pinjaman bermasalah pada kuartal-III 2021 mencapai 2,09 persen atau turun dari 3,52 persen di tahun sebelumnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  BI Siapkan Rp 197 T untuk Penukaran Selama Ramadan dan Idulfitri

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *